Pedagang Ring Cincin Ketiban Rezeki
Palembang, BP
Demam batu akik tidak hanya memberi keuntungan kepada pedagang batu akik, namun bisnis pengikat atau ring cincin pun ketiban rezeki.
Fenomena batu akik memberikan lapangan kerja bagi sebagian masyarakat. Di antara mereka bahkan rela beralih profesi demi mendapatkan penghasilan lebih.
Salah satunya, Roni yang sebelumnya berjualan tas khusus perempuan di Pasar 16 Ilir. Namun, melihat tren bisnis batu akik lagi booming, Roni ‘banting stir’ dengan menjual ring cincin. Ketajaman Roni membaca peluang bisnis tersebut tidak sia-sia. Roni yang membuka lapak ring cincin di lantai dua Pasar 16 Ilir mampu meraup keuntungan hingga Rp10 juta per hari.
Roni mengakui, tren batu akik memberikan keuntungan kepada pedagang ring cincin. Ring cincin yang lagi diburu pembeli yang terbuat dari perak Cina karena kualitas warnanya lebih tajam dan modelnya lebih variatif.
“Dalam sehari biasanya omzet yang diperoleh dari dua kios milik saya mencapai Rp10 juta. Sedangkan saat hari libur bisa mencapai Rp17 juta,” katanya kepada BeritaPagi, Selasa (26/5).
Dikatakannya, ring perak Cina ini mengungguli produk lokal yaitu perak Bali karena kualitasnya berbeda. Serta harga jual ring perak Cina mampu bersaing dengan ring dari bahan titanium tetapi dengan modal yang jauh lebih murah.
“Ring perak Cina hampir sama harganya dengan ring berbahan titanium dengan harga jual pasaran berkisar Rp50 ribu hingga Rp80 ribu per ring,” ujarnya.
Roni mengatakan, meski usaha yang dijalaninya baru lima bulan, namun penjualan ring cincin yang dijual di kiosnya cukup banyak. Sehari terjual 250 ring cincin. “Saya memanfaatkan peluang bisnis ini dikarenakan boomingnya batu akik Nusantara yang diiringi dengan bertambahnya para pecinta batu akik,” katanya.
Adapun jenis ring cincin yang tersedia di kiosnya, antara lain suping, rodium, perak Bali, Jermanium, dan titanium. “Di antara jenis ring cincin tersebut yang paling diminati dari bahan perak Cina,” tambahnya.#ndi