

Polisi mengungkap sindikat spesialis pembobolan kotak amal di sejumlah vihara dan kelenteng di Palembang,. Kotak amal di Vihara Pulau Kemaro pun tak luput jadi sasaran sindikat ini. Satu pelaku terpaksa ditembak di bagian kaki karena melawan saat ditangkap.(BP/IST)
Palembang, BP- Polisi mengungkap sindikat spesialis pembobolan kotak amal di sejumlah vihara dan kelenteng di Palembang,. Kotak amal di Vihara Pulau Kemaro pun tak luput jadi sasaran sindikat ini. Satu pelaku terpaksa ditembak di bagian kaki karena melawan saat ditangkap.
Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihartono mengatakan, penangkapan komplotan tersebut dilakukan anggota dari Satreskrim Polrestabes Palembang.
“Iya memang benar, kita sudah menangkap pelaku sindikat pencurian atau pembobolan kotak amal di sejumlah vihara khususnya di Kota Palembang,” kata Kombes Harryo, Selasa (27/6).
Salah satu TKP aksi pencurian sindikat ini, katanya, adalah vihara yang berada di tempat Wisata Religi Pulau Kemaro, Palembang. “Iya memang benar, salah satu TKP-nya itu di Vihara Pulau Kemaro,” katanya.
Usai polisi menangkap satu pelaku beberapa waktu lalu sampai dengan hari ini, Selasa (27/6), polisi baru berhasil menangkap satu pelaku lagi. Dari penangkapan kedua pelaku itu, lanjut Kombes Harryo, pihaknya telah berhasil menggali informasi bahwa pembobolan itu dilakukan oleh tiga orang pelaku.
“Untuk kasus ini kita sudah ada kemajuan, ternyata ada tiga pelaku kejahatan tersebut, ada sindikatnya,” katanya.
Harryo menambahkan, salah satu dari dua pelaku yang telah ditangkap merupakan seorang residivis dalam kasus pembobolan rumah, yakni atas nama Irlani alias Lani. Satu orang lagi yang diduga otak dari pembobolan ini masih dalam pengejaran.
“Kita sudah menangkap dua pelaku. Otaknya memang belum (ditangkap), masih dalam pengejaran. Dan ini akan terus kita kembangkan dan tiba saatnya kita akan tahu siapa aktor intelektualnya,” katanya.
Polisi juga telah menyita sejumlah bukti atas tindak pidana termasuk rekaman CCTV di TKP. Status penyelidikan telah dinaikkan ke tingkat penyidikan.
“Dua pelaku ini sudah kita lakukan penyelidikan dan penyidikan, dan kita sudah mendapatkan dua dokumen maupun data otentik terkait keterlibatan kedua pelaku tersebut,” katanya.
Pelaku Lani mengakui telah mencuri kotal amal di Vihara Pulau Kemaro, di Jakabaring hingga di Pemulutan, Ogan Ilir. Saat ditangkap, Lani berusaha melawan sehingga polisi terpaksa menembaknya pada bagian kaki.
Residivis yang sudah 5 kali keluar masuk penjara itu mengaku baru saja keluar dari penjara usai dibui karena kasus serupa. Dalam aksinya kali ini, dia dan komplotannya mendapat uang Rp 8 juta dari kotak amal.
“Iya baru bebas, Pak. Masuk penjara sudah lima kali sama ini, kasusnya bobol rumah semua. Kalau yang di kelenteng (vihara), itu tiga kali. Di Jakabaring, Pulau Kemaro, dan Pemulutan. Yang di Pulau Kemaro, saya (beraksi) orang tiga, dapat uang Rp 8 juta. Yang terekam CCTV, itu di Jakabaring,” kata Lani .#udi