Anies Baswedan Bicara Persaingan Pemilu di Televisi ABC News Australia
JAKARTA, BP – Bakal calon presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan Anies Rasyid Baswedan diwawancarai eksklusif stasiun televisi ABC News Australia, Rabu (8/3/2023). Dalam kesempatan ini, Anies sempat bicara soal persaingan dalam pemilihan umum (pemilu).
Untuk diketahui, wawancara ini perbincangan pertama Anies dengan media di Australia. yang merupakan rangkaian jadwal Anies dalam kunjungan lima hari (4-9 Maret 2023) di Australia. Dalam jadwalnya Anies melakukan sosialisasi kepada para pendukungnya, diaspora warga Indonesia di Australia hingga memberi kuliah umum di perguruan tinggi terkenal seperti Australian National University dilakoni mantan rektor Universitas Paramadina.
Dalam wawancara Anies sempat menjelaskan persaingan dalam pemilu di Indonesia, seperti isu politik identitas yang diarahkan kepadanya di Pilgub 2017. Anies mencontohkan dalam setiap Pemilu, jika kandidat berbeda jenis kelamin, satu laki-laki, satu perempuan dan isu gender akan mendominasi pembicaraan. Ia menuturkan, jika calon berasal dari kelompok etnis yang berbeda maka akan dapat memecah belah.
Anies juga mencontohkan yang terjadi di Inggris dalam keputusan apakah mendukung atau menolak dalam referendum Brexit. Tidak ada faktor orang, agama dan keyakinan yang terlibat dalam hal ini.
“Ketika ada calon muslim dan calon kristen maka isu agama akan masuk ke dalamnya,” kata Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini, dilansir dari KBA News, Kamis (9/3/2023).
Anies mengungkapkan, dalam masa kampanye pemilihan setiap kontestan pasti akan mencoba mencemarkan nama lawan politiknya. Hal ini terjadi dirinya maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta pada 2017.
Namun, selama menjabat hingga masa berakhir jabatan, dirinya tidak berusaha melakukan upaya hukum karena berprinsip tidak ingin melawan pernyataan dengan pernyataan.
Selama lima tahun memimpin Jakarta Anies memberikan kesempatan, perlakuan yang sama kepada semua kelompok agama. “Faktanya kami menciptakan perasaan stabil, perasaan damai di Jakarta dan semuanya selesai tanpa masalah,” ucap dia.
Ia mengajak semua orang untuk menilai tidak berdasar praduga tetapi pada jejak rekam saat dia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dalam hal ini Anies membuktikan telah mendapat dukungan dari kelompok yang berbeda.
“Tetapi ketika harus membuat keputusan, saya memiliki prioritas berdasarkan empat hal, yang satu azas kesetaraan, dua kepentingan umum, nomor tiga akal sehat, nomor empat peraturan perundang-undangan,” ujarnya.#gus