5 Kabupaten Sumsel Dapat Bantuan Cetak Sawah

16

Palembang, BP

Dalam rangka mendukung Provinsi Sumsel mencapai swasembada pangan, tahun ini pemerintah pusat melalui Dirjen Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian RI memberikan bantuan cetak sawah baru kepada 5 Kabupaten di Provinsi Sumsel.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian, Holtikultura Tanaman Pangan Provinsi Sumsel, Erwin Noorwibowo mengatakan, bantuan pemerintah pusat tersebut untuk perluasan lahan seluas 2.350 hektar.

“Bantuan tersebut tersebar di Lima kabupaten yaitu Musi Banyuasin 500 hektar, Musi Rawas 150 hektar, OKI 1100 hektar, OKU 250 hektar dan OKU Timur seluas 250 hektar,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan Erwin, kelima kabupaten di Sumsel tersebut terpilih lantaran telah memenuhi syarat dan beberapa pertimbangan serta penilaian dari Kementerian pertanian Republik Indonesia.

Baca Juga:  Pembahasan APBD Sumsel Tahun 2020, Satu Bulan Kedepan Harus Selesai

“Terlebih dari faktor adanya ketersediaan lahan dan syarat lainnya adalah daerah tersebut diusulkan oleh pemda kabupaten/kota masing-masing. Setelah dilakukan survey ternyata kelima daerah tersebut siap menjalankan program ini,” jelasnya.

Menurutnya, program percetakan sawah tersebut dilakukan dengan pola bantuan sosial (bansos), langsung diberikan kepada kelompok-kelompok tani melalui rekening kelompok tani.

“Untuk satu hektar sawah itu mendapat bantuan Rp10 juta. Jadi untuk cetak sawah 2.350 hektar, artinya total bantuan dana sekitar Rp 23 miliar. Sedangkan mengenai target produksi beras tahun ini 3.986.098 ton. Oleh sebab itu, program cetak sawah baru sangat dibutuhkan. Produksi beras kita setiap tahun ditargetkan mengalami peningkatan. Jadi, program ini sangat bermanfaat bagi kita,” terangnya.

Baca Juga:  Kapolretabes Palembang Berikan Pembekalan Personel Pengamanan TPS

Terpisah, Ketua KTNA Sumsel M Basyir DA mengatakan, selain ketersediaan lahan, Infrastruktur juga menjadi faktor penting di sektor pertanian. Maka dari itu pihaknya berharap Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk membangun serta memperbaiki infrastruktur pertanian guna mempermudah petani dalam melakukan kegiatan cocok tanam itu sendiri.

“Jadi infrastruktur sangat penting khususnya pada sektor pertanian di perairan. Perlunya perbaikan dan pembangunan infrastruktur tersebut yang bertujuan untuk mempermudah akses para petani dalam beraktivitas. Karena memang saat ini petani sudah mengerti bagaimana melakukan cocok tanam yang baik. Namun keadaannya belum diimbangi dengan yang memadai khususnya di daerah perairan,” jelasnya.

Berdasarkan pantauan yang dilakukan pihaknya, infrastruktur yang minim yakni berupa jalan menuju sentra produksi yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Sumsel. keadaan inilah, lanjut dia yang membuat produksi pertanian Sumsel sering terhambat.

Baca Juga:  Ratusan Senpi, Senpira, Amunisi, dan Sajam di Musnahkan Polda Sumsel

“Jadi kita meminta pemerintah, baik provinsi maupun kabupaten/kota untuk memperhatikan keadaan ini. Sedangkan untuk pemanfaatan teknologi, para petani Sumsel sudah dapat menggunakannya,” ungkap Basyir.

Kendati demikian, pihaknya optimis bahwa Provinsi Sumsel dapat menjadi lumbung pangan. Karena Sumsel memiliki, lahan yang luas untuk pertanian, terutama pada tanaman padi.

“Seperti kita ketahui bahwa kita punya sentra pertanian dengan lahan yang luas, seperti di Banyuasin, OKI, dan OKU Timur. Jadi kita yakin Sumsel bisa jadi lumbung pangan,” pungkasnya. #bel

Komentar Anda
Loading...