Atasi Kelangkaan Migor , DPRD Sumsel Bersama Pihak Terkait Sepakati Lima Point Kesepakatan

79
Komisi II DPRD Sumatera Selatan (Sumsel), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)  Sumsel, Satgas pangan, produsen dan distributor minyak goreng (Migor), Bulog, Polda Sumsel menggelar rapat bersama  di ruang rapat banggar DPRD Sumsel, Selasa (1/3)  terkait kelangkaan minyak goreng   di Sumsel .(BP/Dudy Oskandar)

Palembang, BP- Komisi II DPRD Sumatera Selatan (Sumsel), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)  Sumsel, Satgas pangan, produsen dan distributor minyak goreng (Migor), Bulog, Polda Sumsel menggelar rapat bersama  di ruang rapat banggar DPRD Sumsel, Selasa (1/3)  terkait kelangkaan minyak goreng   di Sumsel .

Dalam rapat tersebut akhirnya disepakati lima point kesepakatan guna mengatasi kelangkaan migor di Sumsel.

  Wakil Ketua DPRD Sumsel HM Giri Ramandha N Kiemas mengatakan, dari hasil rapat  disepakati produsen migor akan meningkatkan produksi  migor.

“Distributor memastikan kelancaran suplai ke agen-agennya, distributor harus bersedia memberikan minyak kepada Bulog untuk operasi pasar,” kata Giri usai rapat.

Lalu produsen melaporkan data produksi dan distribusi kepada distributor setiap minggu kepada polda sumsel dan disperindag Sumsel.

“Distributor melaporkan distrbusi minyak kepada Polda Sumsel dan Disperindag Sumsel setiap minggunya,” katanya.

Hal senada dikemukakan Ketua Komisi II DPRD Sumsel Asgianto mengatakan , dalam mengatasi kelangkaan berdasarkan hasil kesepakatan bersama maka pembelian minyak goreng bakal dibatasi.

Baca Juga:  Polisi Buru Hidup atau Mati 2 Pelaku Perampokan dan Pembunuhan Sopir Go-Car

Menurut Asgianto kuota minyak goreng di Sumsel sudah terpenuhi namun karena banyak masyarakat yang membeli minyak goreng melebihi kebutuhan harian masyarakat sehingga stok minyak kehabisan.

“Ada yang kebagian ada yang tidak maka diperlukan filter kontrol ditengah masyarakat,”kata Asgianto.

Dikatakan  Asgianto dalam pembelian migor nanti,  ia mencontohkan rumah hanya diperbolehkan membeli minyak goreng 2 liter sedangkan syarat pembelian menggunakan ktp atau menggunakan sidik jari.”banyak masyarakat membeli minyak goreng melebihi kebutuhan sehari-hari,” katanya.

Baca Juga:  Polisi Segera Panggil Dosen Unsri yang Dilaporkan Lecehkan 3 Mahasiswi Unsri

Yang kedua, pihaknya meminta kepada Bulog untuk segera melakukan operasi pasar di 17 Kabupaten kota.”Agar operasi pasar kondusif maka dilakukan secara bertahap dan bergilir,”ujarnya.

Sekretaris Komisi II DPRD Sumsel Firdaus,  mengatakan paling tidak hingga pertengahan maret nanti distribusi minyak goreng sudah stabil sehingga tidak ada lagi kelangkaan minyak goreng ditengah masyarakat.

“Karena sebentar lagi bakal memasuki bulan suci Ramadhan, oleh karena itu kota berharap Insyaallah kelangkaan minyak goreng segara teratasi,”kata Firduas

Sedangkan Timsatgas  Pangan Polda Sumsel AKBP Hadi Syarifuddin berdasarkan hasil laporan satgas pangan polres  Kabupaten kota minyak goreng tidak terjadi lagi kelangkaan.

“Minyak goreng sudah teratasi tidak terjadi kelangkaan, itu berdasarkan hasil pantauan yang kami lakukan setiap hari,”kata Hadi.

Baca Juga:  Perekrut Sindikat Jual Ginjal Jaringan Kamboja, Ditangkap Polisi di Palembang

Menurutnya berdasarkan hasil laporan dari Bulog Sumsel akan segera membagikan 58 ribu liter minyak goreng ke Kabupaten kota seperti melakukan operasi pasar.

“Ini salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kelangkaan di lapangan,” katanya.

 Selain itu menurutnya produsen minyak goreng terbesar di PT Sinar Alam Permai berjanji akan memenuhi kebutuhan suplai minyak goreng.”Kami sangat berkomitmen membantu pemerintah agar kelangkaan ini tidak terjadi lagi dilapangan,”ujarnya.

Pantauan dilapangan kelangkaan minyak goreng masih terjadi meski harganya Rp 14 ribu perliter namun minyak goreng tidak ada di tokoh,sehingga masyarakat kesulitan untuk membeli minyak goreng.#osk

Komentar Anda
Loading...