Wahyudi, Peras Banyak Perempuan Dengan Foto Bugil
Palembang, BP–Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Sumsel berhasil membekuk Wahyudi yang merupakan pelaku pemerasan terhadap perempuan berinisial JM di Palembang. Ia memeras korban setelah berhasil mendapatkan foto bugil korban.
Direktur Reskrimsus Polda Sumsel Kombes Pol Zulkarnain melalui Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Sumsel Kompol Adhi Setyawan mengatakan, dari laporan korban JM, polisi langsung melakukan penyelidikan terkait kasus yang menimpa korban.
“Setelah melakukan pemeriksaan korban, kami melacak keberadaan pelaku. Melacak tersangka memerlukan waktu lama, sekitar sebulan lebih baru tersangka ini kami amankan,” katanya, Kamis (5/12).
Terlebih, dari pemeriksaan korban yang mengaku tidak pernah bertemu dengan pelaku juga membutuhkan pekerjaan ekstra.
Mengedepankan teknologi dan pengalaman dari para penyidik, akhirnya bisa menangkap tersangka di salah satu rumah kost yang ada di kawasan IT 3 Palembang.
“Tersangka bukan kami tangkap di rumahnya, tetapi di kosan tempatnya menyewa akhir bulan November kemarin,” katanya.
Sebelumnya Wahyudi melakukan aksi pemerasan terhadap JM, seorang sarjana keperawatan yang sedang mencari kerja.
Wahyudi alias Wahyu menyamar jadi staf sebuah rumah sakit dan menjanjikan bisa memasukkan JM sebagai perawat tanpa tes. Asalkan PAP (post a picture) mengirimkan foto telanjangnya.
Sarjana Keperawatan ini akhirnya melapor ke Polda Sumsel, karena telah ditipu dan diperas tersangka Wahyudi (35) warga Jalan Mayor Zen Lorong Harapan Jaya II Kelurahan Sei Selayur Kecamatan Kalidoni Palembang dengan menjanjikan bisa memasukan bekerja di rumah sakit swasta di Palembang.
Dari pengakuan tersangka, ia bisa menipu korban setelah dirinya berkenalan melalui aplikasi perkenalan. Dari situ, tersangka mengaku kepada korban bekerja di bank BUMN. Tetapi, ia bisa memasukan korban bekerja tanpa tes melalui pemilik rumah sakit yang dituju.
“Korban yang mulai percaya, aku arahkan korban untuk berkomunikasi dengan pemilik rumah sakit. Nanti, si pemilik ini mengaku lagi sibuk dan dilemparkan ke staf untuk mengurusnya masuk bekerja tanpa tes,” kata tersangka saat diamankan di Polda Sumsel, Kamis (5/12).
Korban yang sudah diarahkan ke staf pemilik rumah sakit, langsung berkomunikasi ke staf tersebut. Dari obrolan melalui pesan WhatsApp, korban bisa langsung diterima tanpa tes dan tanpa ikut tes medical cek up.
Syarat korban tidak mengikuti tes medical cek up, salah satunya harus mengirimkan foto tanpa busananya ke staf pemilik rumah sakit tersebut. Karena staf tersebut mengaku perempuan, sehingga korban percaya dan mau mengirimkan foto tanpa busananya.
“Semuanya aku yang berkomunikasi dengan korban, baik jadi teman korban, jadi pemilik rumah sakit maupun staf rumah sakit. Aku sama sekali tidak mau telepon atau video call dengan korban, hanya mau WhatsApp saja,” katanya.
Selain meminta foto tanpa busana korban, Wahyudi yang mengaku sebagai staf rumah sakit juga meminta uang senilai Rp 500 ribu sebagai administrasi. Nanti, akan ada orang yang mengambil uang tersebut dari korban.
Orang yang mengambil uang dari korban, ternyata tersangka Wahyudi juga. Akan tetapi, ia menyamar menjadi Wahyu. Usai mendapatkan uang korban, tersangka mulai meninggalkan korban.
Korban yang mulai curiga, akhirnya berkomunikasi dengan tersangka melalui WhatsApp. Tersangka yang tersudut dan diancam korban akan dilaporkan ke polisi, membuat tersangka balik mengancam korban.
Tersangka mengancam korban, akan menyebarkan foto tanpa busana korban yang pernah dikirimnya. Korban yang ketakutan, menjadi sapi perah tersangka. Beberapa kali, tersangka meminta uang kepada korban dengan ancaman akan menyebarkan foto tanpa busana milik korban.#osk