SFC Mulai Dengan 2 Poin dari 2 Tandang
Palembang, BP
Sriwijaya FC memulai kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 dengan baik. Dua poin berhasil dipetik dari dua kali partai away.
Supardi dan kawan-kawan berhasil menahan imbang Persib Bandung 1-1 di Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Sabtu (30/4) dan menahan imbang tanpa gol Persiba Balikpapan di Stadion Persiba Balikpapan, Jumat (6/5).
Pelatih Kepala SFC Widodo Cahyono Putro sangat mengapresiasi kerja keras pemainnya. Capaian ini telah sesuai dengan yang ditargetkan manajemen dan pelatih. Sebelum bertolak dari Palembang, jajaran pelatih dan manajemen memang menargetkan minimal dua poin melawan Persib dan Persiba. Dua poin dianggap realistis mengingat tim tuan rumah pasti akan tampil habis-habisan untuk dapat mengamankan tiga poin.
“Hasil imbang lawan Persiba sangat kita syukuri karena sesuai target awal. Kita tidak mau mengalami kekalahan di kandang lawan,” katanya.
Kendati cukup puas dengan hasil imbang, Supardi dan kawan- tetap coba memberikan tekanan saat menghadapi Persiba. Beberapa kali serangan coba dilancarkan untuk dapat meraih kemenangan.
Peluang tercipta, tapi harus kandas karena pemain belakang Beruang Madu sangat disiplin dalam menjaga arealnya. Hal itu cukup menyulitkan lini depan Laskar Wong Kito untuk mencetak gol.
“Sebenarnya kami punya peluang untuk menang, tapi memang hasil akhir imbang tanpa gol,” ucapnya.
Masih kata Widodo, anak asuhnya dan tim tuan rumah terlihat sama-sama kesulitan dengan medan pertempuran. Lapangan yang keras sedikit mengganggu permainan.
“Kedua tim sulit bermain di lapangan keras, ditambah lawan yang juga fight. Nanti tentu ada evaluasi,” ucapnya.
Pelatih Persiba Jaino Matos mengklaim anak asuhnya bisa saja menang atas SFC. Tapi beberapa kali pemainnya gagal dalam menyelesaikan peluang. Hal ini akan jadi bahan evaluasi pelatih.
“Dua laga awal Persiba sangat sulit. Kami berhadapan dengan dua tim besar yang dihuni pemain bintang. Menghadapi SFC itu cukup berat,” jelasnya.
Bila dibandingkan melawan Arema Cronus, anak asuhnya bermain jauh lebih baik saat meladeni SFC. Serangan yang dibangun terlihat lebih terorganisir. Kerja sama antar lini juga berjalan baik. Terbukti, pemain belakang SFC tampak kewalahan menghentikan Matsunaga dan kawan-kawan. Anak asuhnya pun beberapa kali berhasil menerebos pertahanan SFC yang digalang Fachrudin dan kawan-kawan.
“Apalagi saat saya masukkan pemain asing terakhir Vincinius itu membawa perubahan,” jelasnya.
Serangan yang dibangun jauh lebih berbahaya lagi dari sebelumnya. Tim tamu harus fokus bertahan karena memang Vinsinius terbilang sukses dalam mengalirkan bola.
“Pemain tampil penuh semangat, kita akan lawan Borneo FC pekan depan, kita harapkan bisa lebih baik lagi dari sekarang,” harapnya.
Andalkan Serangan Balik
Dalam laga ini, SFC mendapat tekanan hebat dari kubu tuan rumah. Beruntung ada Teja Paku Alam di bawah mistar. Beberapa kali ia mampu mementahkan peluang tim Beruang Madu. Salah satunya peluang Rahel Radiansyah pada menit ke-11.
Teja kembali memperlihatkan kapasitasnya sebagai kiper andalan SFC setelah ia sukses menghalau tendangan bebas Shohei Matsunaga di menit ke-21.
Anak asuh Widodo berusaha keluar dari tekanan Persiba melalui serangan balik cepat. Namun pertahanan solid yang diperagakan tuan rumah membuat Laskar Wong Kito kesulitan.
SFC sempat mendapatkan peluang pada menit ke-37, tapi tandukan Alberto Goncalves masih bisa dipatahkan kiper Alfonsius Kelvan. Skor tanpa gol bertahan hingga babak pertama usai.
Persiba yang berambisi mendapatkan poin penuh di laga kandang mereka kembali memperagakan permainan agresif. Sebaliknya, SFC cenderung menunggu sambil mencari celah untuk melakukan serangan balik.
Serangan yang dibangun Persiba membuat pertahanan SFC harus bekerja keras menghalau bola menjauhi kotak penalti. Selain itu, performa gemilang Teja di bawah mistar juga turut membantu gawang Laskar Wong Kito aman dari kebobolan, termasuk menahan tendangan Matsunaga dari luar kotak penalti pada menit ke-73.
Kendati mendapat tekanan, SFC masih sempat mendapatkan peluang yang nyaris mengubah papan skor. Sundulan Hilton Moreira mengarah ke gawang, dan Alfonsius sudah mati langkah. Namun Dirkir Glay mampu menghalau bola sebelum melewati garis gawang.
Persiba memberikan respons dengan mengancam gawang SFC. Pada menit ke-83 Persiba hampir membuka keunggulan ketika pemain pengganti Heri Susanto melepaskan tendangan dari luar kotak penalti. Teja mampu memblok bola, tapi si kulit bundar mental, dan menghajar mistar gawang.
Di waktu tersisa, Persiba terus melakukan tekanan ke pertahanan SFC yang memilih bertahan untuk mengamankan satu poin. Hingga wasit meniup peluit panjang, kedua tim gagal menjebol gawang lawan masing-masing, dan harus puas mendapatkan satu poin. #zal