Air Laut Masuk Musi
Palembang, BP
Kehidupan masyarakat Sumsel terancam kekurangan air tawar. Semakin banyaknya tanaman bakau (mangrove) di pesisir pantai Sumsel yang terkikis, membuat air laut tak lagi tersaring dan bercampur dengan air Sungai Musi.
Selama ini, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Sumsel memanfaatkan air sungai yang merupakan anak dari Sungai Musi. Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengatakan, bila Sungai Musi sudah menjadi asin, hal itu menjadi masalah bagi masyarakat Sumsel. Air Sungai Musi tidak bisa lagi dijadikan air baku untuk diolah menjadi air bersih oleh PDAM.
“Sejak empat tahun lalu, air asin sudah masuk di sekitar aliran sungai di Benteng Kuto Besak. Saya sudah declare permasalahan tersebut sejak itu. Namun tidak didengarkan masyarakat Sumsel. Sekarang air laut yang asin sudah masuk tambah jauh ke arah ulu Sungai Musi,” tuturnya, baru-baru ini.
Apalagi saat air laut pasang, dan sungai surut maka air asin masuk hingga ke dalam Sungai Musi. Saat ini, dikatakan Alex, tempat pengambilan air sungai menjadi air bersih (intake) PDAM terus-menerus mundur ke arah hulu sungai untuk menghindari menyedot air asin. “Tentunya kejadian ini bakal menjadi masalah besar di masa datang jika tidak diupayakan dari sekarang,” jelas Alex.
Permasalahan ini mesti diselesaikan oleh perbaikan alur Sungai Musi. Tangkapan air di setiap daerah yang berkaitan dengan Sungai Musi harus diperbaiki. Jadi bukan sekedar sedimentasi Sungai Musi saja, namun aliran di bagian hulu sungai pun mesti diperbaiki. #idz