Ratusan Eks Buku Biografi Anak Residen A Rozak, Delima Rozak Tatung Disumbangkan Ke Perpusnas dan Dispustaka Sumsel
Palembang, BP- Talk Show dan Pelatihan Penulisan Duta Baca Indonesia tahun 2024 dengan judul buku “Membaca Itu Sehat Menulis Itu Hebat digelar di Auditorium Graha Bina Praja, Palembang , Rabu (12/6) yang diselenggarakan oleh Perpusnas RI dan Dinas Perpustakaan (Dispustaka) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Acara juga di meriahkan dengan penyerahan sumbangan Buku biografi berjudul Delima , Perempuan Tangguh Lintas Generasi kepada pihak Perpusnas RI dan Dinas Perpustakaan Provinsi Sumsel.
Delima Rozak Tatung sendiri adalah salah satu anak Tokoh Pejuang Sumsel Residen H.Abdul Rozak.
Distribusi buku tersebut kerjasama antara TP. Sriwijaya Sumsel dengan PT Bumi Merapi Energi.
Buku tersebut diserahkan secara langsung putra Delima Rozak Tatung, Dicky Lengardi Tatung didampingi cucu Residen Abdul Rozak R.Febriansyah Tradjumas Rozak kepada Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Sumsel M Zaki Aslam dan Assisten III Pemprov Sumsel Zulkarnain.
Assisten III Pemprov Sumsel Zulkarnain mengatakan, kegiatan Gerakan Indonesia membaca Duta Baca berdaya dengan buku di Sumatera Selatan dengan tema Membaca itu Sehat Membaca itu Hebat ini dilakukan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan Provinsi Sumsel.
“Tujuannya adalah untuk menggerakkan adek-adek pelajar dan mahasiswa pada khususnya, dan masyarakat umumnya untuk gemar membaca. Karena dengan gemar membaca maka wawasannya makin luas. Kalau adik-adik ingin prestasi sekolahnya maha harus gemar membaca, maka bisa berprestasi,” ujarnya.
Menurutnya dengan gemar membaca diharapkan siswa dan mahasiswa serta masyarakat umum juga bisa menjadi penulis.
“Penulis diharapkan bisa memberikan wawasan sesuai dengan bidang ilmunya, seperti kata Kepala Dinas perpustakaan,” katanya.
Zulkarnain menuturkan, pihaknya sangat berterima kasih atas bantuannya buku dari ibu Delima Rozak Tatung.
“Bantuan buku ini bisa menambah koleksi dan bisa menjadi literatur bagi adik-adik kita maupun kalangan masyarakat untuk membaca sejarah dari pejuang di Sumsel,” katanya.
Diharapkan di Palembang khususnya dan Provinsi Sumsel maupun nasional lahirlah para penulis yang bisa menyalurkan bakatnya.
“Sehingga didapat membantu masyarakat atau pelajar atau mahasiswa untuk menulis dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya tadi ada buku cara memasak. Kemudian untuk olahraga ada cara misalnya berlatihnya, dan sebagainya,”katanya.
Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Sumsel M Zaki Aslam mengatakan, pihaknya akan terus berupaya mendekatkan perpustakaan agar masyarakat gemar membaca, dengan mobil keliling, taman bacaan langsung ke desa dan kelurahan.
“Tujuan kegiatan duta baca Indonesia adalah mendorong minat baca masyarakat untuk lebih giat lagi membaca dan menulis, memperkuat kerjasama pusat, Pemda dan mitra terkait dan menumbuhkan penulis baru. Selain itu juga untuk meningkatkan rasio buku bacaan,” katanya.
“Hari ini juga kita menerima sumbangan Buku berjudul Delima Perempuan Tangguh Lintas Generasi,” tambahnya.
Ditempat yang sama, Dicky Lengardi Tatung mengatakan, sosok sang ibu dimatanya dan keluarganya sosok perempuan yang sangat tangguh dan penyayang .
“Kalau mau digambarkan tentu tidak habis habisnya sosok ibu saya ini, dia merupakan perempuan tangguh,” katanya.
Dimatanya, kata pria yang masih aktif sebagai Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Palembang ini, sengaja ini memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat Sumsel untuk menambah literasi masyarakat Sumsel dalam mengetahui sejarah perjuangan di Sumsel ini.
“310 eksemplar yang kita sumbangkan, semoga bisa memberi banyak manfaat bagi generasi muda dalam menambah dan menimbah ilmu pengetahuan tentang sejarah perjuangan, pejuan kemerdekaan RI melawan penjajah di Sumsel ini,” katanya.
Buku berjudul “Delima Perempuan Tanguh Lintas Generasi” dengan ketebalan 315 halaman besutan jurnalis senior Ida Syahrul ini , kata Dicky, mengupas secara lugas dan tuntas perjalanan istri dari Kol Inf (purn) Syamsul Bachri Umar (Tatung) yang terlibat langsung perperangan lima hari lima malam di Palembang melawan penjajah pada masa itu.
“Sang ibu bahkan turut terlibat langsung mendampingi suaminya Kol Inf (purn) Syamsul Bachri Umar (Tatung) yang berasal dari daerah Basemah itu, suaminya Syamsul Bachri dikategorikan sebagai veteran yang sempat berperang selama 5 hari 5 malam,” katanya.
Sementara itu, cucu Residen Abdul Rozak yang juga R.Febriansyah Tradjumas Rozak sangat mengapresiasi keinginan Hj Delima untuk memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan minat baca di Sumsel.
Sejalan dengan visinya masih ingin terus berjuang, meski bukan melawan penjajah, melainkan melawan keterbukaan wawasan dalam meningkatkan minat baca.
“Sosok Hj Delima ini, merupakan sosok perempuan yang tangguh dan kuat dalam ikut berjuang dan terlibat langsung dalam melawan penjajahan mendampingi sang ayahnya,” katanya.
Febriansyah Tradjumas Rozak menjelaskan, Ibu Delima dan Bapak adalah saksi sejarah. Selain itu, Ibu Delima dan Bapak Emil Salim merupakan orang TP Sriwijaya yang masih ada dan masih hidup, karena yang lain sudah meninggal.
“Kita TP Sriwijaya bekerjasama dengan PT. Bumi Merapi Energi dalam pelaksanaan ini untuk ditindaklanjuti, didiskusidan didistribusikan kepada masyarakat Sumsel.Ibu Delima ini merupakan panutan. Sekarang Ibu Delima umurnya 95 tahun dan masih ada hidup dan memang luar biasa ibu Delima karena Dewan Pembina di TP Sriwijaya,” katanya.
Lebih lanjut dia menerangkan, di buku itu menceritakan sejarah kehidupan kontribusi ibu Delima terhadap Sumsel dan juga di depan berkeluarga ibu delima memberikan contoh yang baik dan luar biasa.
“Di usia 95 tahun ibu Delima masih sehat masih masih bisa berkegiatan seperti biasa. Kita harapkan ibu Delima bisa menginspirasi generasi muda di Sumsel. Saya ketua TP Sriwijaya Sumsel bekerjasama dengan PT. Bumi Merapi Energi untuk kolaborasi dalam pendistribusian dan memberikan inspirasi pada masyarakat Sumsel,” katanya.
Diakhir acara di gelar Talk Show sedangkan “Membaca Itu Sehat Menulis Itu Hebat dengan narasumber Najmah,S.K.M, M.PH, Ph.D dengan materi tentang menumbuhkan budaya membaca dan menulis.
Lalu Beny Arnas memberikan materi tentang mengangkat potensi daerah dan kearifan lokal melalui tulisan.
Dan narasumber ketiga Dwiki Al Akhyar memberikan materi Best Practice dengan Moderator Duta Baca Indonesia Heri Hendrayana Harris atau dikenal dengan nama Gol A Gong.#udi