Bentrok Driver Taksol dan Taksi Bandara, Polisi Lepaskan 7 Tembakan
Kelompok massa driver taksi online dan massa driver taksi bandara saling berhadapan di Bandara SMB II Palembang.
Palembang, BP–Bentrok fisik driver taksi online dengan taksi bandara pecah di Bandara SMB II. Dipicu aksi pemukulan driver dan perusakan sebuah mobil taksol yang terpantau mengantar penumpang ke bandara oleh kelompok massa driver.
Sempat kewalahan mengurai massa yang mulai bertindak anarkis saat kericuhan antara sopir taksi online dan taksi bandara di depan akses masuk Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, polisi melepaskan tujuh tembakan ke udara, Jumat (2/1) sekitar pukul 10.30.
Kericuhan bermula saat seorang sopir taksi online bernama Rian Andriansyah (36) mengantar penumpang ke Bandara Internasional SMB II.
“Kejadiannya sekitar pukul 9.30, saya habis mengantar penumpang dari Plaju dan melihat sopir yang ada di pintu keberangkatan. Saya sempat memberi kode di grup driver,” jelasnya.
Sesampainya di sana, usai menurunkan penumpang, Rian dikepung sekelompok massa yang diduga merupakan sopir taksi bandara. “Saya turun menghampiri mereka dan mereka mengambil kunci mobil saya,” jelasnya.
Selain di intimidasi, Rian juga dicecar dan langsung dipojokkan oleh kelompok massa. Meski sudah menjelaskan bahwa ia hanya mengantar penumpang, namun para sopir taksi bandara seolah tidak mau tahu dan melakukan pemukulan serta merusak mobil Toyota Avanza miliknya hingga penyok.
Merasa nyawanya terancam, korban pun melarikan diri dari bandara dan langsung menuju Polsek Sukarami untuk melaporkan kejadian tersebut, seraya mengabarkan peristiwa yang dialaminya ke grup WhatsApp berisi kumpulan sopir taksi online.
Para sopir taksi online yang terprovokasi akan kabar tersebut segera tancap gas mendatangi Bandara SMB II hingga berjumlah ratusan orang.
Mereka melakukan aksi solidaritas di sisi jalan, sekitar 300 meter dari gerbang akses Bandara SMB II. Massa yang datang semakin banyak, pihak kepolisian yang mengamankan jalannya aksi semakin kewalahan.
Hingga puncaknya sekitar pukul 10.30, aksi vandalisme yang dilakukan para sopir taksi online menyasar taksi bandara yang tengah melintas di lokasi kejadian.
Mobil taksi bandara yang dikendarai Budi Heriyanto, menjadi sasaran vandalisme dan dirusak para sopir taksi online yang sudah tersulut emosi.
Polisi berupaya menenangkan massa, namun aksi massa tetap beringas dan tetap merusak taksi bandara. Kondisi mobil taksi bandara itupun penyok di bagian depan badan mobil dan kaca pecah akibat dipukul para sopir taksi online.
Budi berujar, dirinya hendak mengantar penumpang yang merupakan pasangan suami istri. Namun baru saja keluar dari palang karcis pembayaran akses bandara, para driver online menghampiri dan merusak mobilnya.
“Kaca depan mobil dipukuli sampai pecah, kaca spion kiri pecah dan mobil lecet-lecet. Saya harus melindungi penumpang jadi tidak turun dari mobil walau mereka menyuruh,” paparnya.
Sementara itu, Muhammad Narji (59) dan Minarsih (55) yang merupakan penumpang di taksi bandara tersebut adalah warga Yogyakarta, yang hendak melihat cucunya di Palembang.
“Kami cemas saat mereka langsung ramai mendekati mobil yang saya tumpangi. Untungnya saya tidak dipukul,” ucapnya.
Narji dan Minarsih sempat disuruh turun oleh Budi. Namun keduanya menolak karena takut menjadi sasaran amuk massa.
“Saya lihat sekitar 30 orang yang merusak mobil, istri saya menangis khawatir,” ujarnya.
Adanya kejadian tersebut ditambah cekcok mulut antara para sopir dengan aparat kepolisian, membuat beberapa petugas terpaksa melepaskan tembakan peringatan ke udara untuk mengurai massa.
Wakapolresta Palembang AKBP Prasetyo yang memimpin pengamanan langsung berdialog dengan kedua belah pihak usai insiden tersebut.
“Janganlah kalian seperti itu, kalian tak menghargai kami di sini. Kalau kalian ingin mengungkapkan aspirasi silakan. Kami fasilitasi. Tapi tidak seperti tadi,” tandasnya.
Dirinya membenarkan adanya tembakan peringatan yang dilepaskan anggotanya di lapangan. Karena saat itu situasi sudah tak terkendali dan driver online mulai melakukan tindakan kekerasan.
“Tujuannya untuk membubarkan,
Selain itu para sopir taksi online tidak menghargai kami yang ada di sana dengan merusak mobil taksi konvensional dan akan melakukan pemukulan,” katanya.
Prasetyo menyatakan, semua proses pengaduan sudah diserahkan ke Polsek Sukarami. Setelah dialog, pihaknya menggiring seorang provokator serta sopir taksi bandara yang menjadi korban dalam insiden tersebut untuk dimintai keterangan. Begitu juga dengan terduga pelaku pengrusakan kendaraan milik sopir taksi online.
Ketua Asosiasi Driver Online (ADO) Sumsel Yoyon mengatakan, sejumlah sopir datang ke bandara setelah mendapatkan informasi rekan mereka dipukuli sopir taksi bandara.
“Benar, ada kejadian yang sebetulnya kami sesalkan. Namun secara pribadi informasi yang saya peroleh belum sempat terjadi pemukulan. Hanya saja driver yang juga anggota kita merasa tertekan diduga ada unsur pengancaman. Namun detilnya nanti menunggu tindak lanjut penyelidikan aparat,” katanya.
Menurut Yoyon, pihaknya sebagai driver online menyayangkan kejadian ini. Jika sudah masuk pemukulan atau tindakan pidana, pihaknya akan usut tuntas.
“Sebenarnya tinggal dimediasi saja. Jika memang ada oknum driver yang salah, jangan sampai salah paham. Sebab, yang kami dengar korban ini tidak mengambil penumpang, dan hanya mengantarkan penumpang dan penumpang tersebut sudah turun,” katanya.
Sementara itu, Asisten Manager Ops Airport Security Bandara SMB II Palembang Mira Ginting mengatakan, pihaknya sebagai pemegang otoritas bandara, TNI AU sebagai pengaman wilayah di bandara, serta pihak taksi bandara telah rapat terkait kejadian tersebut.
Mira menegaskan, pihaknya tidak bisa memediasi taksi online dan taksi bandara karena hal tersebut bukanlah urusan kebandaraan, yang ditangani oleh Angkara Pura II.
“Oleh karena itu kami memohon kepada pemerintah daerah dalam hal ini Dishub dan kepolisian untuk memediasi, karena kami tidak memiliki kewenangan dan hal ini di luar kebandaraan,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa taksi online diperbolehkan masuk ke bandara hanya untuk mengantar penumpang, bukan untuk melakukan penjemputan penumpang dari bandara.
Di luar hal tersebut apabila ada terjadi hal yang tidak diinginkan, pihaknya akan tegas membawa permasalahan ke ranah hukum.
“Dari pengakuan sopir taksi online dirinya mengantar dan kemudian dianiaya taksi bandara,” tukasnya.
Sedangkan Manajer Operasional Bandara SMB II Zulbrito mengatakan, kejadian ini di luar kewenangan pihak bandara. “Pihak keamanan bandara SMB II hanya memediasi. Artinya kejadian ini di luar dari operasional bandara,” tukas dia.
Ia mengaku saat ini sedang berada di Jakarta dan meminta jurnalis mengonfirmasi langsung ke Polsek Sukarami.
“Saya sedang berada di Jakarta saat ini. Informasi yang saya dapat permasalahan ini sudah ditangani Polsek Sukarami. Kabarnya sudah ada pelaku yang dibawa ke polsek, namun detilnya bisa dikonfirmasi kepada pihak kepolisian,” katanya.# idz/ren