Rizki Boleh Makan Nasi

18

Riski Rahmad Ramadhan, pasien obesitasPalembang, BP

Perkembangan Rizki Rahmad Ramadhan, bocah 11 tahun yang menderita kelebihan berat badan (obesitas) kian hari semakin membaik kesehatannya. Dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) dr Moehammad Hoesin Palembang, tim dokter memutuskan Rizki sudah diperbolehkan makan nasi.

Sejak dinyatakan koma pada Jumat lalu, bocah kelas VI SD ini mendapat asupan makanan dari selang infus yang dipasang oleh tim dokter.

“Sudah membaik, Rizki boleh makan nasi,” ujar Dr Julius Azhar, Sp A (K), Selasa (26/7).

Dokter spesialis anak dan gizi ini menyebutkan jika perkembangan Rizki membaik secara signifikan dari hari ke hari. Komplikasi penyakit yang diderita juga akan semakin terminimalisasi dengan baik.

Baca Juga:  Stok Vaksin Covid-19 Jadi Kendala Percepatan Vaksinasi di Sumsel

Akan tetapi, asupan makanan untuk Rizki tak boleh lebih dari 2100 kalori. Artinya dari tiga kali makan dalam sehari dan snack yang dikonsumsi harus kurang dari standar kalori yang diterapkan.

Apalagi, dari tiga komplikasi pernapasan, hipertensi dan lipatan kulit, tim dokter menyatakan pernapasan sangat konsen dengan hal ini. Pasalnya, penyempitan pernapasan akibat lemak membuat sesak napas semakin menjadi.

Mulai dari pemasangan selang ventilator yang memberikan asupan oksigen secara terus menerus. Hingga pemasangan Continus Positive Airway Pressure (CPAP) yang bersifat otomatis.

Baca Juga:  Puluhan Dokter Fokus pada Komplikasi Rizki

“Kita belum bisa memindahkan Rizki ke ruang perawatan biasa karena ia masih butuh penanganan khusus,” tambah Julius.

Jika sudah dinyatakan stabil kondisinya, maka tim dokter akan memberikan Rizki tindakan terapi penurunan berat badan. Ia akan menjalani terapi renang di rumah sakit.

Disinggung mengenai kapan akan dilakukan terapi renang tersebut, Julius belum bisa menyebutkan. Pasalnya, tindakan itu juga berkenaan dengan perkembangan Rizki.

“Terapi renang itu pengaruhnya besar karena di situ tenaga yang dikeluarkan besar,” urainya.

Namun demikian, Julius tetap mewanti-wanti semua pihak termasuk Rizki dan keluarganya agar bekerja sama dengan baik. Artinya, komitmen mendukung, memotivasi, dan disiplin harus benar-benar terjaga. Rizki harus disiplin makannya dan sesuai standar penerapan diet.

Baca Juga:  Polrestabes Palembang dan Grab Indonesia Gelar Vaksin di 14 Daerah di Palembang

“Dan juga orangtua atau keluarganya kalau lagi makan jangan di dekatnya (Rizki-red), karena akan membuat nafsu makan jadi berlebihan,” ujarnya.

Sementara itu Salia, ibunya Rizki, mengaku sangat bersyukur melihat perkembangan putra bungsunya. Apalagi, Rizki sudah diperbolehkan makan nasi.

“Kondisinya bagus. Alhamdulillah semoga semakin membaik dan berat badannya bisa menurun seperti harapan kami,” pungkasnya. #sug

 

Komentar Anda
Loading...