Jalur Mudik Sering Terendam Banjir
Lubuklinggau, BP
Akses jalur mudik di wilayah Kota Lubuklinggau yang menghubungkan Provinsi Bengkulu, Aceh, Medan, Riau, dan Jambi kerap terendam air hujan. Pemerintah setempat berusaha meminimalisir genangan itu dengan cara membuat aliran air (siring) yang baru dari beton.
Namun sayangnya, pembuatan aliran air dari Simpang Lintas dan RCA tersebut baru dapat dilaksanakan setelah musim mudik Lebaran Idul Fitri 1436 Hijriah.
Walikota Lubuklinggau H SN Prana Putra Sohe, Rabu (24/6), mengungkapkan, pembangunan saluran di sepanjang akses jalan utama di Bumi Sebiduk Semare bakal dilakukan tahun ini. “Ya, salah satunya untuk mengantisipasi banjir di permukaan jalan protokol. Tahun ini akan dikerjakan,” katanya.
Dijelaskannya, pembangunan siring beton itu nantinya tidak akan membongkar aliran air yang sudah ada sekarang ini, melainkan membuat aliran air baru. “Kita bangun siring baru tanpa memindahkan siring lama. Siringnya nanti dibuat dibawah jalan utama. Kemudian dibuat trotoar juga, tapi untuk tahap pertama siring dulu,” katanya.
Estimasi besaran dana yang dibutuhkan untuk membuat aliran air baru itu, kata Prana, sekitar Rp13 miliar. Kontruksi bangunan aliran air dari beton, sehingga kuat untuk penahan fondasi jalan. “Diharapkan dapat mengatasi genangan air hujan di wilayah situ, dan tahun ini juga akan dibangun,” tukasnya.
Walikota mengatakan, penyebab utama terjadinya genangan air hujan di sepanjang jalan utama akibat kurangnya kepedulian masyarakat terhadap kebersihan saluran air itu. “Lihat saja sendiri banyak siring tersumbat oleh kotoran sampah rumah tangga dan pasar. Kalau kita tidak memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar jadinya siring tersumbat dan mengakibatkan genangan air,” katanya.#kur