Panitia Temukan 400 LJUN Rusak
Palembang, BP
Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Paper Based Tes (PBT) tingkat SMA sederajat se Sumatera Selatan telah usai digelar pada Rabu (15/4). Saat ini Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) siswa SMA masuk tahap pemindaian data (scanning), yang berlokasi di Kantor Pusat Administrasi (KPA) Universitas Sriwijaya (Unsri) Bukit Palembang.
Koordinator Scanning Unsri Saparuddin mengatakan, sejak dimulai proses pemindaian, panitia banyak menemukan LJUN yang rusak. Tercatat ada sebanyak 400 LJUN yang tidak terdeteksi alat scanning.
“LJUN tersebut tak terbaca mesin lantaran kesalahan siswa saat pengisian data, seperti tempat tanggal lahir, nama, dan lain-lain. Sehingga barcode tidak bisa terdeteksi dan ditolak mesin scanning,” katanya, Senin (20/4).
Ia juga menjelaskan, ada banyak ditemukan LJUN yang salah dalam pengisian biodata, serta pilihan jawaban yang tidak dilingkari hitam.
“Jadi, panitia harus kerja extra. Kami lingkari sendiri. Tapi walaupun sudah kita perbaiki, masih juga tidak terbaca. Terpaksa LJUN dipindahkan ke lembar yang baru,” ujarnya.
Persoalan lain yang menjadi kendala pada proses pemindaian LJUN SMA yaitu sering terjadinya pemadaman listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). “Satu hari bisa 4 sampai 5 kali listrik padam. Ini sangat menghambat jalannya proses scanning,” bebernya.
Padahal, pihak Pusat Pendidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan memberi tenggat waktu pemindaian LJUN hingga pada 25 April mendatang. Hasil UN akan jadi bahan pertimbangan Ditjen Dikti untuk kelulusan peserta yang mengikuti Seleksi Nasional Masuki Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
“Saat ini hanya 30 persen LJUN saja yang sudah dipindai- scanning,” ungkapnya. O adk