JPO UMP Tak Berfungsi Maksimal
Palembang, BP
Lemahnya kesadaran masyarakat akan bahaya kecelakaan lalu lintas jika menyeberang sembarangan masih terlihat di sejumlah wilayah di kota Palembang, meski telah disediakan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).
Seperti halnya yang terlihat di JPO depan Kampus Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP), Jalan Ahmad Yani, Kecamatan SU II, para pejalan kaki lebih memilih menentang bahaya dengan menyeberang di bawah jembatan.
Akibatnya jembatan yang memang disediakan untuk pejalan kaki ini sepi dan hanya terlihat baliho yang menempel di kedua sisi jembatan. “Tidak takut, sebab sudah biasa. Cuma perlu lebih waspada saja saat menyeberang, karena kadang kendaraan melintas cukup ramai,” ujar Mirna, Minggu (19/4).
Meski sudah menyadari bahaya jika menyeberang sembarangan, namun mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Kawasan Plaju ini tetap enggan menggunakan JPO.
“Kalau lewat jembatan, capek harus naik tangga dulu dan tanggung, karena jalan nya juga jadi lebih jauh,” kata warga Jalan Silaberanti ini.
Hal berbeda dengan Iksan, warga Kertapati yang turun dari bus kota dan memilih memanfaatkan jembatan untuk menyeberang jalan menuju Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. “Tadi maunya langsung menyeberang tapi mobil lewat ramai, jadi khawatir juga. Maka pakai jembatan saja,” imbuhnya.
Tak hanya itu, kondisi berbahaya juga diperkuat oleh pengendara sepeda motor yang melintas dengan melawan arah setelah menyeberang dari depan kampus UMP ke depan kantor PJKA.
Sementara jembatan penyeberangan orang di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, terlihat betul-betul dimanfaatkan masyarakat. Pasalnya bila pejalan kaki yang hendak menyeberang akan kesulitan bila tidak menggunakan JPO.
Karena selain arus lalu lintas jalan yang cukup padat, juga antara dua bagian jalan terdapat terdapat pembatas. #ris