Puluhan IRT ‘Ngamuk’ di KPU

14

Tebing Tinggi, BP

Puluhan ibu rumah tangga (IRT), mengamuk di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kabupaten Empatlawang. Mereka mengamuk karena merasa kecewa terhadap Komisioner KPU, yang hanya memberikan harapan palsu terhadap mereka. Sebelumnya, para  IRT  dijanjikan untuk bekerja melipat kertas surat suara.

“Kami merasa kecewa terhadap anggota komisioner yang sudah memberikan janji mempekerjakan kami. Karena sesampai di sini kami tidak dipekerjakan, “ungkap salah satu IRT Cik Mano.

Dikatakannya, kalau tidak ada yang menjanjikan, mereka tidak akan datang ke KPU. Karena menurutnya,  ongkos untuk datang ke KPU lumayan besar, sebab biaya untuk  naik ojek cukup mahal. “Kami merasa kesal dengan salah satu anggota komisioner tersebut, karena tidak pegang janjinya. Malahan dia tidak datang hari ini,” cetusnya dengan nada kesal.

Baca Juga:  Dandim 0418/Palembang Pimpin Apel Pengamanan Pemilu 2019

Ditambahkannya,  kekecewaan mereka bertambah, karena warga yang datang hari sebelumnya dipekerjakan, sementara mereka yang datang, Jumat (14/3), tidak dipekerjakan. “ Itu membuat kami bingung, semestinya harus adil dalam mempekerjakan orang. Sepertinya  ada pilih kasih, jangan lah seperti itu mentang-mentang kami ini orang kecil mau diperlakukan semena-mena, “ucapnya.

Sementara itu, Ketua KPU Empat Lawang, A. Rivai melalui Sekretaris M. Mursadi mengatakan,   ada miss komunikasi antara pihaknya, karena ada salah satu anggota kominisioner KPU yang menjanjikan mereka dipekerjakan. ” Kita sudah koordinasi, mereka dan dipekerjakan pada Senin, dikarenakan tempatnya tidak ada. Maka dari itu kita membatasi tenaga kerja untuk bekerja, “terang Mursadi.

Baca Juga:  Cermati Perpanjangan Penetapan DPT Pemilu 2019

Mursadi menerangkan, pihaknya sengaja membatasi warga karena lokasi di KPU sangat terbatas. “ Jadi  otomatis tidak bisa mempekerjakan mereka secara serentak. Jadi kita berinisiatif mencari waktu yang lain untuk mempekerjakan mereka. Kita tetap mempekerjakan mereka, agar tidak terjadi kecemburuan sosial dan juga untuk menghilangkan pemikiran negatif antara masyarakat dengan anggota KPU,” imbuh Mursadi.  #tom

Komentar Anda
Loading...