Sri Parwanti Angkat Disertasi Doktoral “Realisasi  Kesantunan  Dalam Bahasa Melayu Palembang  Pada  Masyarakat  Kampung Arab Sei Bayas, (Kajian Sosiopragmatik)”

73
Guna menambah khazanah dalam disertasi berjudul “Realisasi Kesantunan Dalam Bahasa Melayu Palembang Pada Masyarakat Kampung Arab Sei Bayas (Kajian Sosiopragmatik)” oleh , Sri Parwanti , Mahasiswa Program Doktoral, Program Studi Peradaban Islam, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, di gelar Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) di aula Amran Halim , Lembaga Bahasa Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) di Jakabaring Palembang , Sabtu (20/7).inzet Sri Parwanti (BP/udi)

Palembang, BP– Guna  menambah khazanah dalam disertasi berjudul  “Realisasi  Kesantunan  Dalam Bahasa Melayu Palembang  Pada  Masyarakat  Kampung Arab Sei Bayas (Kajian Sosiopragmatik)” oleh  , Sri Parwanti , Mahasiswa Program Doktoral, Program Studi Peradaban Islam, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, di gelar Diskusi  Kelompok  Terpumpun (DKT) di aula Amran Halim , Lembaga Bahasa Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) di Jakabaring Palembang , Sabtu (20/7).

 

Hadir diantaranya Sri Parwanti , Mahasiswa Program Doktoral, Program Studi Peradaban Islam, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, promotor Prof Ris’an Rusli M.Ag, Co-Promotor Drs Masyhur Ph.D, Plt Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumsel  Nukman S.S M hum , Prof Dr Mulyadi Eko Purnomo M.Pd, Kemas Andi Syarifuddin  Sag Mag selaku pakar bahasa Palembang, Dr Dedi Irwanto MA selaku sejarawan Sumsel dari Universitas Sriwijaya (Unsri) , Yudi Syaropi dan Mang Amin selaku tokoh budaya di Palembang, Youtuber Palembang Mang Dayat, Sosiolog Palembang Saudi Berlian, Prof Indawan dari FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang dan moderator Linny Oktovianny M Pd dari Balai Bahasa Provinsi Sumsel.

Baca Juga:   KPK Periksa Enam Saksi di Polrestabes Palembang

 

Menurut Sri Parwanti , Mahasiswa Program Doktoral, Program Studi Peradaban Islam, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang , menjelaskan penelitian yang dilakukannya ini melihat dari sisi  kesantunan Direktif ini menjadi fokus penelitiannya karena  kesantunan direktif ini berkaitan tentang permohonan meminta pendengar atau  minta tutur untuk melakukan sesuatu apa yang diucapkan mitra tutur.

 

“ Jadi ada kata-kata yang maksudnya adalah memerintah , mepur mohon pertolongan , meminta bantuan  tapi dengan kata-kata yang santun , bagaimana strateginya supaya santun , misalnya kita berbicara kepada orang tua untuk memohon bantuannya misalnya ketika kita membutuhkan uang bagaimana caranya menggunakannya, bagaimana strateginya, maka di pilih kata-kata yang tepat , agar maksud penutur mohon bantuan bisa digunakan, supaya menghilangkan atau meminimalkan kerugian di mitra tutur bahwa dia tidak merasa rugi walaupun dia tidak membantu kita dengan senang hati karena dengan strategi  dan kesantunan yang dia gunakan dalam menuturkan,” katanya.

Baca Juga:  APBD Kota Tak Cukup Kuat Bebaskan Lahan Musi IV

 

Sehingga menurutnya bagaimana munculnya muncul tuturan-tuturan direktif tetapi dengan strategi yang santun .

 

“ Saya ingin melestarikan bagaimana bahasa melayu Palembang , makanya berkaitan dengan muatan lokal dan di SD-SD muatan lokal itu benar-benar di jalankan supaya mendapatkan undang-undang , ada hukumnya , ada turut campur tangan pemerintah mengenai bahasa melayu Palembang sehingga bisa dilestarikan dan dilaksanakan di sekolah-sekolah pendidikan, peran pemerintah harus ada bukan hanya tarap sekolah saja tapi juga ke pendidikan lain dari tingkat SD sudah ada muatan lokalnya,” katanya.

 

Selain itu, menurutnya disertasinya ini baru akan menginjak ujian tertutup  sehingga perlu dilakukan Diskusi  Kelompok  Terpumpun (DKT) untuk untuk menambah masukan-masukan  dan memperkaya disertasinya.

 

“ Kenapa memilih Sei Bayas karena disana secara sosiologis orang beragama Islam , nah Islam ini terkait dengan budaya , bagaimana masuknya agama Islam  berkaitan dengan peradaban Islam , makanya saya pilih lokasi itu supaya ada matchnya , karena saya backgroundnya dosen bahasa Indonesia FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang tetapi saya kuliah di UIN Raden Fatah  jadi saya akan masukkan bagaimana peradaban Islam yang ada di Sei Bayas itu,” katanya.

Baca Juga:  Songket di Klaim Malaysia, Herman Deru:  “Harus di Lihat dari Perspektif Kompetisi”

 

Sri mengaku sudah mengajar sebagai dosen sejak tahun 1990 dan merupakan dosen DPK , PNS diangkatan tahun 1989 mulai mengajak 1989.

 

“ Jadi sudah 30 tahun lebih mengajar,” katanya.

Untuk disertasi ini diakuinya telah dikerjakannya selama  1,5 tahun ,” Tadinya mau Desember mau selesai tapi itulah tadi saya perannya bukan pengajar saja  tapi ibu rumah tangga jadi fokus lebih berat ,” katanya.

 

Mengenai diskusi ini menurutnya untuk  memperkaya khazanah disertasinya dan supaya tidak terlalu melenceng.

 

“ Saya berat ya kalau satu-satu datang tapi kalau berkumpul alhamdulilah jadi banyak masukkan,” katanya

#udi

 

Komentar Anda
Loading...