DPRD Sumsel Minta PDAM Tirta Musi Lakukan Pemerataan Air Hingga Level Bawah di Palembang
Palembang, BP- Anggota DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) Dapil I ( Kecamatan IB I, IB II, Bukit Kecil , Gandus, SU I , SU II , Kertapati, Plaju dan Jakabaring ) kota Palembang menggelar reses tahap III di kantor PDAM Tirta Musi, Palembang di Jalan Rambutan , Rabu (18/10).
Hadir Koordinator reses yang juga Ketua DPRD Sumsel Hj RA Anita Noeringhari (Golkar) didampingi anggota DPRD Sumsel Mgs Syaiful Padli (PKS), Yudha Rinaldi (PDI Perjuangan) , Kartak Sas (PKB) , H Chairul S Matdiah (Demokrat), Prima Salam (Gerindra).
Koordinator reses yang juga Ketua DPRD Sumsel Hj RA Anita Noeringhari menegaskan kalau kota Palembang sebagai ibukota Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) hendaknya melihat dan mengerti kebutuhan masyarakat dilevel sampai bawah.
“ Karena bagaimanapun juga air itu sangat dibutuhkan disemua lini sehingga pemerataan air itu harus dijaga, tadi ada keluhan dari Alang-Alang Lebar yang satu minggu tidak ada air , kita berharap itu tidak akan terjadi,” katanya.
Apalagi dalam pertemuan tersebut menurut politisi Partai Golkar ini juga disampaikan debit air sudah mencapai cukup tinggi sehingga pihaknya percaya PDAM Tirta Musi kedepan semakin baik lagi.
Sedangkan Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Musi Palembang, Andi Wijaya Adani memastikan adanya kenaikan tarip air di kota Palembang ada untuk 12,5 persen untuk masyarakat kecil , 15 persen dan 17,5 persen dan memang sudah ada cluster.
“ Untuk sambungan air luar Palembang jika kita mampu akan kita layani, karena kita sudah ada kerjasama dengan Banyuasin dengan OI melayani masyarakat di perbatasan dengan catatan air kita mampu,” katanya.
Mengenai sumbangan PDAM Tirta Musi ke PAD hanya Rp 50 Miliar menurutnya memang berdasarkan peraturan pemerintah dimana 55 persen dari keuntungan itu pihaknya kembalikan ke pemilik yaitu Pemkot Palembang dan sisanya 20 persen kembali ke karyawan sebagai insentif.
“ Ada 5 persen untuk namanya tentiem yaitu insentif untuk Direksi, Pengawas dan Komisaris, ada untuk CSR 4 persen, dana cadangan kembali ke perusahaan , biaya untuk sosial dan pendidikan,” katanya.
Selain dia memastikan visi perusahaan smart dan Happy merupakan jalan bagus untuk meningkatkan pelayanan ke masyarakat.
“ Kita sebagai operator air limbah, kita masih kurang dari nilai dari 85 , kita baru 77, jadi kita masih perlu meningkatkan kinerja kita agar bisa mengelola air limbah dengan baik,” katanya.
Selain itu pihaknya mendapatkan pilot project dari World Bank untuk Indonesia satu-satunya PDAM Tirta Musi Palembang, intinya ada perubahan iklim dan ada masalah turunnya mutu lingkungan dan ada tangan operator air limbah.
“ Kita masih kurang secara efisiensi dari sisi energy dan kita kehilangan air , nah ini kita perlu lakukan assessment dari assessment ini kita membuat strategic plan, kemudian dari sini kita harapkan kita tetap sustainable , kita tetap memberikan service yang memuaskan dan kita masih memberikan economic benefit, disini yang terlibat adalah pemerintah pusat . lokal government , ada KIAT-KIAT ini adalah organisasi di bawah Australia, ada World Bank da nada Australian Water Association yang ikut juga disini,” katanya.
Pihaknya juga melakukan pelatihan , perbaikan manajemen kepada PDAM –PDAM lain seperti Tirta Randik (Muba) , Lematang, Tirta Kayangan (Jambi) , dari Riau.Serta pelatihan staf PDAM Tirta Musi di National University Of Singapura setiap tahun.#udi