Palembang, BP- Subdit I Tipid Indagsi Ditreskrimsus Polda Sumsel, melakukan pemeriksaan terhadap para korban dan saksi. Pihaknya sudah memanggil Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel Dr AS
“Terkait Dr AS sebagai mentor senior investasi bodong FEC kami sudah layangkan surat pemanggilan secara tertulis untuk dimintai keterangannya,” Kata Kasubdit I Tipid Indagsi Ditreskrimsus Polda Sumsel AKBP Bagus Suryo Wibowo Kamis (14/9)
Sampai saat ini peran Dr AS ini masih sebagai saksi dia ini member sekaligus ikut mempromosikan investasi bodong FEC. Nanti kita minta keterangannya dulu sejauh mana peran dan keterlibatannya dalam kasus ini sehingga belum bisa disimpulkan sejauh mana keterlibatannya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, Dr Aufa Syahrizal Sarkomi, MSc mengaku sudah melaporkan kasus tersebut ke Polda Sumsel.
“Kakak juga bagian dari Korban. Saat FEC masih berjalan normal ada rencana FEC akan mengadakan Seminar Nasional yang dihadiri oleh para mentor yg telah sukses. Awalnya seminar akan diadakan di antara tiga kota besar ( Jakarta, Bandung dan Surabaya ) tiba-taba naluri pariwisata saya muncul dan saya mencoba nyeletuk dalam diskusi yang dilakukan melalui Zoom meeting, kalau ketiga Kota Besar tersebut tidak siap, maka Palembang siap kalau di tunjuk menjadi tuan rumah Seminar Nasional tersebut,” kata Aufa, Rabu (13/9) malam.
Di dalam seminar tersebut menurut Aufa dihadiri oleh orang-orang sukses seperti Pak Surya, yang awalnya penjaga toko pertanian bisa menjadi miliyuner dengan peenghasilan Rp.150 juta / hari yang di dapat dari bisnis tersebut.
Kemudian seorang Guru dari Banyuwangi yang berpenghasilan Rp.75 juta / hari.
“Dan banyak lagi para mentor yang sukses berbagi informasi kebahagian dalam seminar tersebut. Siapa yang tidak tergiur dan terhipnotis dari cerita yang di sampaikan oleh nara sumber. Termasuk saya sebagai manusia yang memiliki mimpi dan keinginan. Juga akhirnya ikut dalam bisnis ini sejak bulan Mei yang lalu,” katanya.
Dalam seminar tersebut Aufa mengaku memberikan kata sambutan sebagai tuan rumah disamping menyapa para peserta tentunya dirinya mengucapkan terima kasih atas ditunjuknya Palembang sebagai tuan rumah oleh seluruh peserta se Indonesia.
“Saya mengucapkan mohon maaf apabila kita wong Pelambamg ada kekurangan dalam beri pelayanan kepada para peserta. Saya rasa wajar dong saya memberikan sambutan sebagai tuan rumah. Namun sayangnya banyak orang yang salah mengartikan acara seminar yang sudah memberikan dampak ekonomi yang luar biasa untuk Kota Palembang. Mereka menganggap saya adalah bagian dari pihak manajemen perusahaan FEC,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah ibu rumah tangga asal Palembang dan Gelumbang melaporkan dugaan penipuan investasi bodong ke Ditreskrimsus Polda Sumsel. #udi