Renovasi RS Dr Ak Gani Tetap  Jalan , Tapi  Harus Lestarikan Situs Cagar Budaya BKB

427
Kodam II Sriwijaya menggelar pertemuan bersama sejumlah semua pihak terkait perluasan Rumah Sakit Dr Ak Gani, di ruangan VIP Rajo Tentro Cape Bekangdam II Sriwijaya , Selasa (6/12) malam.(BP/IST)

Palembang, BP- Rencana perluasan Rumah Sakit (RS) Dr AK Gani  yang akan dibangun empat lantai dalam  wilayah Benteng Kuto Besak (BKB) mendapat penolakan dan protes keras dari Aliansi Penyelamat (AP)- BKB dan  Aliansi Mahasiswa Penyelamat BKB.

Akhirnya pihak Kodam II Sriwijaya menggelar pertemuan bersama diantaranya bersama Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn,  Aliansi Penyelamat (AP)- BKB dan  Aliansi Mahasiswa Penyelamat BKB, Tim Ali Cagar Budaya (TACB) Sumsel diwakili Sekretaris TACB Sumsel Yudi Syarofie, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel diwakili Agung Saputro selaku Kasi Sejarah Purbakala, sejarawan dan budayawan Sumsel diantaranya Dr Farida Wargadalem, Dr Dedi Irwanto MA, Dr (Cand) Kemas Ari Panji, Vebri Al Lintani,  di ruangan VIP Rajo Tentro Cape Bekangdam II Sriwijaya , Selasa (6/12) malam.

 

Dalam pertemuan tersebut akhirya disepakati

10  point kesepakatan  :

1.    Rumah Sakit Dr Ak Gani  merupakan  bagian dari situs cagar budaya  BKB

2.    Bahwa para pihak sepakat mendukung pelestarian  situs cagar budaya  BKB

3.    Bahwa para pihak memahami tanah dan bangunan  BKB dari Rumah Sakit Dr Ak Gani  merupakan aset barang milik negara  yang telah bersertifikasi hak pakai  atas nama Pemerintah Indonesia  C.q Kemenhan RI dan telah  terdaftar  dalam SIMAK BMN.

4.    Bahwa pelaksanaan  renovasi Rumah Sakit Dr Ak Gani  akan dikoordinasikan  dengan semua stekholder terkait.

Baca Juga:  Pesan Kms HA Halim kepada Forkopimda Sumsel, Saatnya Kembali Bersatu,

5.    Bahwa telah terdaftar persamaan persepsi untuk  mendukung pelaksanaan  renovasi Rumah Sakit Dr Ak Gani yang akan dilaksanakan  dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan  masyarakat namun tetap memperhatikan  upaya pelestarian situs cagar budaya BKB.

6.   Bahwa pihak TACB kota Palembang  dan Provinsi Sumsel  serta Aliansi  Penyelamat BKB akan memberikan data-data  dan informasi terkait situs cagar budaya  berupa poto-poto, denah BKB dan lain-lain yang diperlukan dalam rangka revitalisasi  sebagian bentuk  situs cagar budaya di kawasan BKB.

7.    Bahwa terhadap kebutuhan  anggaran dalam rangka upaya revitalisasi akan  diajukan kepada Pemerintah Kota dan Provinsi  Sumsel  serta Kemendikbudristek RI.

8.   Dalam pelaksanaan renovasi  Rumah Sakit Dr AK Gani  , pihak penyedia jasa akan melibatkan supervisi TACB Provinsi Sumsel atau kota Palembang.

9.   Bahwa hasil  kesepakatan pada  pertemuan hari ini  akan diteruskan kepada Gubernur Provinsi Sumsel,  Pangdam II Sriwijaya , Walikota Palembang, TACB Kota Palembang TACB Provinsi Sumsel , Dinas Kebudayaan Kota Palembang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel.

10.                Bahwa hasil pertemuan  hari ini  akan ditindaklanjuti dengan pertemuan  berikutnya antar  Kodam II Sriwijaya dengan TACB Kota Palembang, TACB  Provinsi Sumsel, Aliansi Penyelamat BKB, Dinas Kebudayaan kota Palembang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel.

 

Menurut Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn, dalam pertemuan tersebut semua pihak memiliki kesepahaman bersama situs BKB harus  dijaga dan lestarikan tetapi pemanfaatanya untuk publik dan masyarakat harus  juga diperhatikan .

Baca Juga:  Periode 19 Maret hingga 28 April 2021 Kasus Covid-19 di Sumsel Meningkat  Jadi 20.205 Kasus

Pihaknya ingin  yang ada di BKB bisa bermanfaat dan juga segala ada di BKB tetap selamat.

“Karenanya kita sama-sama bersinergi apa  yang harus dikerjakan dan  apa yang tidak  tapi nanti itu berdasarkan pertemuan lanjutan , kita juga  belum mengetahui  bentuk yang akan diubah yang mana,” kata SMB IV usai pertemuan.

Selain itu pihaknya mensuport setiap program pembangunan yang ada di Indonesia dan Kodam II Sriwijaya dan juga tetap memperhatikan  aspek kelestarian cagar budaya yang ada di Sumsel.

Sedangkan Asisten Logistik (Aslog)  Kasdam II Sriwijaya  Kolonel Czi Sriyanto M.I.R, MA mengakui ada rencana untuk peningkatan kualitas pelayanan publik di  Rumah Sakit AK Gani dalam situs cagar budaya BKB.

“ Pelaksanaannya akan tetap kita melihat  kelestarian cagar budaya  itu sendiri,” katanya usai pertemuan.

Karena itu pihaknya bersama  Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Provinsi Sumsel, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbuspar) Sumsel, sejarawan, budayawan , Kesultanan Palembang Darussalam , Kodam II  Sriwijaya hari ini menyamakan persepsi .

“ Jadi memang harus ada keseimbangan antara menjaga  kelestarian cagar budaya  sekaligus kita meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat,”katanya.

Dia melihat Rumah Sakit Dr Ak Gani sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan 95 persen pasien yang dilayani adalah masyarakat umum dan 5 persen baru TNI dan keluarganya .

Baca Juga:  DPRD Sumsel Nilai Masih Banyak Dinsos di Sumsel Tak Up Date Status PBI

“ Dari 95 persen ini  rata-rata dari kalangan menengah kebawah tidak hanya dari kota Palembang saja  juga daerah lain berobatnya ke Rumah Sakit Dr Ak Gani  dan memang  kalau kita lihat  saat ini masih perlu peningkatan pelayanan dan bangunan dan kita ada anggaran, tapi sekali kita akan memperhatikan kelestarian dari cagar budaya itu sendiri ,” katanya.

Setelah pertemuan ini pihaknya akan melakukan pertemuan lanjutan terkait masalah tehnis apalagi tadi ada keinginan dari SMB IV , TACB dan sejarawan terkait revitalisasi BKB.

“ Banyak beberapa spot yang selama ini hilang akan kita bangun kembali, kita lihat poto-potonya , denah yang sudah ada , ya kita upayakan semaksimal mungkin  itulah potret dari BKB sebenarnya, kita juga menginginkan ada suport dari pemerintah daerah , makanya hasil ini akan kita laporkan kepada walikota, gubernur dan juga Kemenristek ,”katanya.

Sedangkan Sekretaris TACB Sumsel Yudi Syarofie menegaskan kalau pembangunan harus tetap berjalan tetapi pelestarian cagar budaya  harus tetap berjalan juga.

“ Sebelum pembangunan dilaksanakan  harus membuat kajian  yang merupakan rekomendasi TACB apakah itu dari provinsi  maupun kota, kita lihat nanti bagaimana , Insya Allah kita juga akan dilengkapi kebetulan saya banyak memiliki poto dan tulisan  mengenai BKB, kita ingin rumah sakit berjalan, pelayanan masyarakat berjalan  dan cagar budayanya tetap bertahan.” katanya.#udi

Komentar Anda
Loading...