Palembang, BP- Rencana perluasan Rumah Sakit (RS) Dr AK Gani yang akan dibangun empat lantai dalam wilayah Benteng Kuto Besak (BKB) mendapat penolakan dan protes keras dari Aliansi Penyelamat (AP)- BKB dan Aliansi Mahasiswa Penyelamat BKB.
Akhirnya pihak Kodam II Sriwijaya menggelar pertemuan bersama diantaranya bersama Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn, Aliansi Penyelamat (AP)- BKB dan Aliansi Mahasiswa Penyelamat BKB, Tim Ali Cagar Budaya (TACB) Sumsel diwakili Sekretaris TACB Sumsel Yudi Syarofie, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel diwakili Agung Saputro selaku Kasi Sejarah Purbakala, sejarawan dan budayawan Sumsel diantaranya Dr Farida Wargadalem, Dr Dedi Irwanto MA, Dr (Cand) Kemas Ari Panji, Vebri Al Lintani, di ruangan VIP Rajo Tentro Cape Bekangdam II Sriwijaya , Selasa (6/12) malam.
Dalam pertemuan tersebut akhirya disepakati
10 point kesepakatan :
1. Rumah Sakit Dr Ak Gani merupakan bagian dari situs cagar budaya BKB
2. Bahwa para pihak sepakat mendukung pelestarian situs cagar budaya BKB
3. Bahwa para pihak memahami tanah dan bangunan BKB dari Rumah Sakit Dr Ak Gani merupakan aset barang milik negara yang telah bersertifikasi hak pakai atas nama Pemerintah Indonesia C.q Kemenhan RI dan telah terdaftar dalam SIMAK BMN.
4. Bahwa pelaksanaan renovasi Rumah Sakit Dr Ak Gani akan dikoordinasikan dengan semua stekholder terkait.
5. Bahwa telah terdaftar persamaan persepsi untuk mendukung pelaksanaan renovasi Rumah Sakit Dr Ak Gani yang akan dilaksanakan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat namun tetap memperhatikan upaya pelestarian situs cagar budaya BKB.
6. Bahwa pihak TACB kota Palembang dan Provinsi Sumsel serta Aliansi Penyelamat BKB akan memberikan data-data dan informasi terkait situs cagar budaya berupa poto-poto, denah BKB dan lain-lain yang diperlukan dalam rangka revitalisasi sebagian bentuk situs cagar budaya di kawasan BKB.
7. Bahwa terhadap kebutuhan anggaran dalam rangka upaya revitalisasi akan diajukan kepada Pemerintah Kota dan Provinsi Sumsel serta Kemendikbudristek RI.
8. Dalam pelaksanaan renovasi Rumah Sakit Dr AK Gani , pihak penyedia jasa akan melibatkan supervisi TACB Provinsi Sumsel atau kota Palembang.
9. Bahwa hasil kesepakatan pada pertemuan hari ini akan diteruskan kepada Gubernur Provinsi Sumsel, Pangdam II Sriwijaya , Walikota Palembang, TACB Kota Palembang TACB Provinsi Sumsel , Dinas Kebudayaan Kota Palembang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel.
10. Bahwa hasil pertemuan hari ini akan ditindaklanjuti dengan pertemuan berikutnya antar Kodam II Sriwijaya dengan TACB Kota Palembang, TACB Provinsi Sumsel, Aliansi Penyelamat BKB, Dinas Kebudayaan kota Palembang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel.
Menurut Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn, dalam pertemuan tersebut semua pihak memiliki kesepahaman bersama situs BKB harus dijaga dan lestarikan tetapi pemanfaatanya untuk publik dan masyarakat harus juga diperhatikan .
Pihaknya ingin yang ada di BKB bisa bermanfaat dan juga segala ada di BKB tetap selamat.
“Karenanya kita sama-sama bersinergi apa yang harus dikerjakan dan apa yang tidak tapi nanti itu berdasarkan pertemuan lanjutan , kita juga belum mengetahui bentuk yang akan diubah yang mana,” kata SMB IV usai pertemuan.
Selain itu pihaknya mensuport setiap program pembangunan yang ada di Indonesia dan Kodam II Sriwijaya dan juga tetap memperhatikan aspek kelestarian cagar budaya yang ada di Sumsel.
Sedangkan Asisten Logistik (Aslog) Kasdam II Sriwijaya Kolonel Czi Sriyanto M.I.R, MA mengakui ada rencana untuk peningkatan kualitas pelayanan publik di Rumah Sakit AK Gani dalam situs cagar budaya BKB.
“ Pelaksanaannya akan tetap kita melihat kelestarian cagar budaya itu sendiri,” katanya usai pertemuan.
Karena itu pihaknya bersama Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Provinsi Sumsel, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbuspar) Sumsel, sejarawan, budayawan , Kesultanan Palembang Darussalam , Kodam II Sriwijaya hari ini menyamakan persepsi .
“ Jadi memang harus ada keseimbangan antara menjaga kelestarian cagar budaya sekaligus kita meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat,”katanya.
Dia melihat Rumah Sakit Dr Ak Gani sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan 95 persen pasien yang dilayani adalah masyarakat umum dan 5 persen baru TNI dan keluarganya .
“ Dari 95 persen ini rata-rata dari kalangan menengah kebawah tidak hanya dari kota Palembang saja juga daerah lain berobatnya ke Rumah Sakit Dr Ak Gani dan memang kalau kita lihat saat ini masih perlu peningkatan pelayanan dan bangunan dan kita ada anggaran, tapi sekali kita akan memperhatikan kelestarian dari cagar budaya itu sendiri ,” katanya.
Setelah pertemuan ini pihaknya akan melakukan pertemuan lanjutan terkait masalah tehnis apalagi tadi ada keinginan dari SMB IV , TACB dan sejarawan terkait revitalisasi BKB.
“ Banyak beberapa spot yang selama ini hilang akan kita bangun kembali, kita lihat poto-potonya , denah yang sudah ada , ya kita upayakan semaksimal mungkin itulah potret dari BKB sebenarnya, kita juga menginginkan ada suport dari pemerintah daerah , makanya hasil ini akan kita laporkan kepada walikota, gubernur dan juga Kemenristek ,”katanya.
Sedangkan Sekretaris TACB Sumsel Yudi Syarofie menegaskan kalau pembangunan harus tetap berjalan tetapi pelestarian cagar budaya harus tetap berjalan juga.
“ Sebelum pembangunan dilaksanakan harus membuat kajian yang merupakan rekomendasi TACB apakah itu dari provinsi maupun kota, kita lihat nanti bagaimana , Insya Allah kita juga akan dilengkapi kebetulan saya banyak memiliki poto dan tulisan mengenai BKB, kita ingin rumah sakit berjalan, pelayanan masyarakat berjalan dan cagar budayanya tetap bertahan.” katanya.#udi