Hendra Gunawan Masih Terlalu Kuat di Pilkada Mura

23
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI) Arianto.

Palembang, BP–Bupati Musirawas (Mura) Hendra Gunawan sebagai petahana masih terlalu kuat dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Musirawas yang akan berlangsung pada 23 September 2020 mendatang. Hendra Gunawan diprediksi kembali memenangkan Pemilukada Kabupaten Musirawas.
Demikian temuan survei yang digelar Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI) dengan tajuk “ Menakar Peluang Menang Calon-Calon Bupati Kabupaten Musirawas pada Pemilukada 23 September 2020” yang dipublish, Selasa (19/11) di Roca Cafe Palembang.
Survei yang digelar LKPI dengan melibatkan surveyor yang semuanya mahasiswa dari Kota Palembang dengan mengambil sample 820 responden (82 desa/kelurahan) Survei digelar 5-15 Nopember 2019. Meode yang digunakan Multistage Random Sampling dengan marjin of error +/- 3,5 % dengan selang kepercayaan 95 %.
“Peluang Hendra Gunawan yang dikenal dengan panggilan H2G untuk memimpin kembali Kabupaten Musirawas periode kedua cukup besar dibandingkan dengan calon bupati lain yang mulai mensosialisasikan diri dalam beberapa bulan terakhir,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI) Arianto.
Dari sisi elektabilitas H. Hendra Gunawan (H2G) menempati urutan teratas, baik pada pertanyaan terbuka (Top of Mind) dan pertanyaan semiterbuka. Bahkan, pada pertanyaan tertutup yakni uji simulasi head to head antar calon (H.Hendra Gunawan versus Ratna Mahmud Amin) elektabilitas H2G tembus 66,7 %.
“Kuatnya tarikan elektoral H2G ini juga tercermin dari uji simulasi calon-calon bupati yang akan maju di pemilukada Kabupaten Musirawas. Nama H2G tetap konsisten berada diurutan teratas dengan interval elektabilitas cukup jauh jaraknya dibandingkian calon-calon lainya,” terang Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI) Arianto, ST, MT, MA ketika memaparkan hasil temuan surveinya.
Lembaga yang tergabung dalam Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) ini menjelaskan, pada pertanyaan terbuka, elektabilitas H2G (30,8 %), Ratna Mahmud Amin (3 %), Hj. Suwarti (1,9 %), Samsul Bahri (0,9 %), Firdaus Cik Olah (0,6 %), Rodi Wijaya (0,4 %), Alamsyah A Manan (0,2 %), Wahyu Sumadi (0,2 %). Sementara massa yang belum menentukan pilihan (massa mengambang) 60 %.
Pada pertanyaan semi terbuka dengan mengajukan 19 nama calon bupati dan diluar nama calon bupati, H2G tetap berada diposisi teratas dengan elektabilitas 57,2 %.
“Ratna Mahmud Amin (7,9 %), Hj. Suwarti (5,9 %), Firdaus Cik Olah (3,7 %), Wahyu Sumadi (1,2 %), Samsul Bahri (1,1 %), Rodi Wijaya (1,1 %). Untuk calon-calon lainnya masih berada di bawah angka 1 % dan massa mengambang 19,8%,”terang Iyan.
Hal yang sama juga ketika disodorkan nama-nama calon yang akan maju di pemilukada mendatang dan diluar nama-nama yang disodorkan yang juga dipilih, tarikan elektoral masing-masing calon jelas terlihat.
Demikian juga pada uji simulasi empat calon sampai dua calon, H2G masih unggul jauh dan massa mengambang juga semakin kecil. Secara statistik elektabilitas H2G unggul signifikan.
Mantan kordinator Lembaga Survei Indonesia (LSI) ini juga menerangkan dari 19 nama-nama calon yang diajukan sampai dengan dua nama yang disimulasikan (head to head), H2G masih konsisten berada diposisi teratas dari calon lain.

Baca Juga:  Spanduk Ajakan Jauhi Politik Uang Mulai Bertebaran

“Tautan elektabilitas dengan calon lain masih cukup jauh. Bahkan uji simulasi ketika H2G head to head dengan calon lain, elektabilitas H2G mencapai angka 66,7 %,” katanya.
Dari simulasi ini jelas terlihat, tingkat konsistensi pemilih terhadap H2G semakin mantab. Selain itu, modal popularitas dan akseptabilitas H2G yang tinggi juga merupakan faktor penentu tingginya angka elektabilitas.
H2G memiliki popularitas (tingkat kedikenalan) 98,9 % dan akseptabilitas (tingkat kesukaan) sebesar 99,8 %.
Modal dasar yakni popularitas dan akseptabilitas yang sangat baik bagi H2G merupakan faktor utama dipilih masyarakat.
“Artinya, popularitas dan akseptabilitas H2G berbanding lurus (linear) dan ini pasti akan berdampak dengan tingginya elektabilitas. Secara teori perilaku pemilih, dua faktor ini yang mendongkrak kuat elektabilitas H2G,” katanya.
Menurut mantan jurnalis ini, Tingkat kepuasan masyarakat selama H2G memimpin Kabupaten Musirawas juga cukup tinggi, yakni 73 % (puas) dan 5 % (sangat puas).
Selain itu, alasan pemilih memilih kembali H2H adalah sangat rasional yakni Sudah ada bukti hasil kerja yang nyata (37,5 %), Bisa membawa perubahan yang lebih baik (22,2 %), Perhatian pada rakyat (22 %) dan berpengalama di pemerintahan (18 %).
Dari empat latarbelakang ini, tentunya alasan yang paling kuat bagi masyarakat untuk memilih H2G kembali pada pemilukada yang akan datang. Secara psikologis, masyarakat sudah merasakan nyaman dengan kepemimpinan H2G.
“Terlebih lagi dilihat dari sebaran partai ke calon, pemilih H2G terlihat jelas tersebar dominan di semua partai politik, baik di partai Golkar, PDI-P, Gerindra, Nasdem, PKS, PKB, PAN, Demokrat, Hanura, PBB, PPP, Garuda dan Berkarya. Bahkan pemilih yang belum/tidak memilih partai politikpun sebarannya tetap memilih H2G.
“Jadi syarat dari sebaran partai politikpun juga terpenuhi dalam hal ini. Peluang H2G untuk memenangkan pemilukada kabupaten Musirawas 23 September 2020 mendatang berpotensi sangat besar,” katanya.#osk

Komentar Anda
Loading...