Pemprov Sumsel Jaga Stabilitas Harga Karet

19
H Ishak Mekki

Palembang, BP–Wakil Gubernur Sumatera Selatan H Ishak Mekki mengatakan mengenai rendahnya harga karet yang berdampak perekonomian petani dan masyarakat terpuruk dapat dijelaskan bahwa, komoditi perkebunan merupakan komoditi ekspor yang harganya sangat dipengaruhi oleh harga di pasaran internasional dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika.
“Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah berupaya untuk menjaga kestabilan harga karet antara lain melakukan Penguatan Kelembagaan Petani, Pembentukan Pasar Lelang Karet dan Unit Pengolahan dan Pemasaran Bahan Olah Karet (Bokar),” katanya saat memberikan jawaban terhadap pemandangan umum fraksi-fraksi DPRD Sumsel atas penjelasan Gubernur Sumsel terhadap rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Sumsel tahun anggaran 2017 di ruang rapat paripurna DPRD Sumsekl, Selasa (17/7).
Diharapkan petani menjual hasil bahan olah karet secara berkelompok melalui kelompok tani atau sistem pasar lelang, sehingga diperoleh harga yang lebih baik.
Mengenai penilaian yang positif atas program dibidang kesehatan yaitu terkait telah dioperasikanya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Sumatera Selatan yang merupakan rumah sakit modern dengan fasilitas peralatan canggih.
“Dapat kami sampaikan bahwa RSUD tersebut mempunyai visi Menjadi Rumah Sakit Umum Rujukan Regional dan Rumah Sakit Pendidikan yang mampu mewujudkan pelayanan yang bermutu, profesional, efisien dengan standar pelayanan kelas dunia. Pendirian RSUD Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu upaya konkret untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat Sumatera Selatan. Sebagaimana kita ketahui bersama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Sumatera Selatan telah diresmikan dan beroperasi melayani masyarakat sejak Tanggal 23 Juni 2018 Ialu oleh Ibu Menteri Kesehatan RI.
“Dibidang pendidikan pelaksanaan program sekolah gratis, program kuliah gratis, dan program kerjasama dengan lembaga internasional dalam pemberian beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa beprestasi, dapat kami sampaikan bahwa program tersebut telah memberikan dampak yang positif untuk meringankan beban hidup masyarakat terutama masyarakat kurang mampu di Provinsi Sumatera Selatan dalam hal pembiayaan pendidikan bagi putera-puteri mereka,” katanya.
Terhadap kendala~kendala yang menyebabkan tidak tercapainya target Dana transfer dari pusat untuk Provinsi Sumatera Selatan dapat di jelaskan sebagai berikut: Pada Tahun 2017 penetapan Dana Transfer dari Pusat mengalami 3 kali perubahan, hal ini mengakibatkan penurunan dana bagi has” bagi Provinsi Sumatera Selatan.
Adanya transfer dana dari pusat untuk Triwulan IV tahun 2017 belum disalurkan sebesar Rp 186,225 Miliar.
“Terhadap penyebab PKB-AB dan BBN-AB tidak mencapai target dikarenakan pengusaha pemilik alat-alat berat mendapat informasi dari asosiasi pengusaha Alat Berat Alat Besar yang menyampaikan informasi bahwa Alat BeratlAlat Besar bukan bagian dari kendaraan bermotor yang merujuk dengan hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yaitu :
Nomor 3/PUUIXIII/2015 yang mana amar putusannya mengabulkan tuntutan bahwa dalam UU 22 Tahun 2009 menyatakan Alat BeratlAlat Besar bukan termasuk Kendaraan Bermotor. b. Nomor 15lPUUI-XV/2017 yang mana amar putusannya mengabulkan tuntutan bahwa Alat Berat Alat Besar bukan bagian dari Kendaraan Bermotor,dan memerintahkan mengubah UU dalam waktu 3 tahun,” katanya.
Menurutnya, pada tahun 2017 Bapenda Provinsi Sumatera Selatan tetap berupaya melakukan penagihan walaupun tidak tercapai target, namun bila dibandingkan capaian tahun 2016 terdapat peningkatan.#adv

Komentar Anda
Loading...