Mengenal Makanan Khas Palembang

33
RD Moh IKhsan

Palembang, BP
Menurut pengamat sejarah kota Palembang Rd Moh Ikhsan jika menyebut wisata kuliner di Palembang, alamat lidah kita umumnya ke arah pempek.
Baik pempek telok besak alias pempek kapal selem, lenggang, tunu, adaan atau pempek campur yang berupa lenjer kecik, irisan lenjer besak, pempek krupuk, telok, pistel kates, pempek tahu atau kulit.
“Wisata kuliner di Palembang yang tidak jauh-jauh dari varian pempek termasuk celimpungan, laksan, model dan tekwan. Selain itu pilihan menu lainnya yang tidak berbahan dasar seperti pempek ialah burgo dan lakso,” katanya, Kamis (1/3).
Namun menurut Ikhsan, pada masa lalu, jenis makanan umumnya dikonsumsi menurut waktu menyantapnya.
Untuk celimpungan, laksan, lontong, burgo, lakso, nasi gemuk dan bubur ayam khas Palembang dinikmati pada waktu sarapan pagi.Istilah untuk rutinitas ini disebut ” nginum”.
“Penganan pelengkap lainnya seperti ketan kepunan, ketan kelapo dan lainnya. Dinikmati sambil minum kopi atau the,” katanya.
Beranjak siang menurut Ikhsan , makanan lainnya berupa tekwan atau model.
“Setelah santap siang di waktu sore hari baru menikmati ragam pesona pempek berikut “ngerup” cukonyo,” katanya.
Menurutnya, upaya Dinas Pariwisata kota Palembang yang menjadikan kawasan lorong Basah patut diacungi jempol.
Selain bisa dijadikan destinasi wisata kuliner, kawasan ini bisa dikenang lagi jejak sejarahnya.
“Selain dari asal muasal nama lorong Basah pada masa kolonial, lebih jauh sekitar 300 tahun lalu justru kawasan ini merupakan pusat kota Palembang dengan kraton Beringin Janggutnya,” katanya.#osk

Komentar Anda
Loading...