Tiga Kg Shabu Disimpan Dalam Bungkus Teh Cina
Palembang, BP–Salah satu pemain narkoba jenis shabu partai besar kembali tertangkap. Bisnis tersangka berinisial CS (23) tercium anggota Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Selatan saat transaksi di Jalan lintas Palembang – Jambi, daerah Betung, Kelurahan Talang Kelapa, Kamis (23/2) malam.
Dengan barang bukti tiga kilogram shabu berbungkus teh cina bertuliskan Guanyinwang yang ditaruh dalam jok motor Jenis Honda Scopy warna putih, warga Jalan Kemas Rindo RT 30 RW 05 Kecamatan Kertapati digelandang ke Kantor BNNP Sumatera Selatan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Tak hanya itu, satu unit sepeda motor jenis Honda Scopy warna putih tanpa plat dan satu unit telepon genggam merek OPPO warna pink turut diamankan.
Penangkapan tersangka dipimpin langsung Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Sumatera Selatan, AKBP Agung Sugiyono, SH, MH, setelah menindaklanjuti informasi masyarakat tentang adanya transaksi di lokasi kejadian.
“Melihat tersangka menggunakan sepeda motor, ditambah geraknya yang mencurigakan, langsung disergap petugas. Dari hasil penggeledahan, ditemukan tiga kilogram shabu dalam jok motor yang dikendarainya. Kini kami masih terus mengejar pelaku lainnya berinisial B yang lebih dulu berhasil keluar dari kota Palembang,” kata Kepala BNNP Sumsel Brigjen Pol Drs Jhon Turman P didampingi Kepala Bidang Pemberantasan AKBP Agung Sugiyono, SH, MH, Sabtu (24/2).
Menurut Jhon, bungkusan teh cina berisi shabu ini merupakan packing lama yang berasal dari Medan untuk diedarkan di kota Palembang.
“Barang ini berasal dari Medan, dibawa CS atas perintah B. Cs ini kurir. Nantinya, CS ini akan diberi upah B sebanyak Rp10 juta dan ini untuk kedua kalinya tersangka mengantarkan pesanan. Dari itu, kami akan menjerat tersangka pasal 114 ayat (2) dan 112 ayat (2) Undang Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman maksimal seumur hidup atau mati,” katanya.
Dengan masuknya barang berupa shabu partai lumayan besar ini, anggotanya akan terus memperketat pengawasan wilayah yang dijadikan tempat aman transaksi.
“Kami akan perketat pengawasan jalur darat. Seperti diketahui shabu-shabu ini kebanyakan berasal dari Medan, Jakarta dan Aceh. Oleh karena itu anggota akan kita sebar lebih banyak guna menekan peredaran narkoba ini,” katanya.
Sedangkan tersangka Cs mengaku baru dua bulan berbisnis shabu. ”Sudah dua kali pak, yang pertama dua minggu lalu antar ke ky di 8 Ulu,” katanya.#osk