Padukan Transportasi Modern dengan Tradisonal, Ini yang Dihadiahkan Dodi Untuk Sopir Getek

Palembang, BP–Setiap orang pasti punya harapan terhadap para pemimpinnya. Tidak terkecuali para serang (sopir perahu) getek di Sumatera Selatan.
Sebagai pewaris budaya leluhur yang dulunya banyak beraktivitas di atas permukaan air, tentunya permintaan para serang sedikit berbeda dengan masyarakat kebanyakan.

Berbagai fasilitas olahraga bertarap internasional juga berdiri, tak heran bila Bumi Sriwijaya ini kerap dipercaya menjadi tuan rumah event antar negara.

Segenap warga kota pempek ini berbangga dengan kemajuan yang dicapai. Namun di balik itu, ada sebagian warga yang kerap beraktivitas di tengah kota Palembang, malah khawatir. Mereka merasa minder, takut dan terancam, terlebih dengan pesatnya perkembangan transportasi modern.
“Pada prinsipnya kami sangat bangga dengan kemajuan penbangunan ini. Tapi di sisi lain, pekerjaan kami sebagai sopir perahu getek terancam,” keluhnya.
Kalau mau nyebrang dari Palembang Ilir ke Palembang Ulu, trasportasi modern sudah banyak. Kami jadi minder untuk menawarkan angkutan getek, harus bersaing dengan transportasi modrn yang punyai fasiliatas lengkao dan lebih murah,” katanya.
Padahal di zaman sekarang ini cari kerja sulit, sementara biaya sekolah, kesehatan dan keperluan hidup lainnya menuntut.
“Cuma satu yang kami harap pada Gubernur Sumsel kedepan, tolong jangan gusur pekerjaan kami sebagai tukang getek,” harapnya saat berdialog dengan Dodi Reza Alex Noerdin di kampung Kapitan, Seberang Ulu I, Palembang.
Dodi Reza Alex yang mendengar harapan tukang getek tersebut, sontak terdiam sesaat. Kemudian menyeka matanya yang berkaca-kaca dengan sapu tangan.
Di hadapan ratusan serang getek, di atas perahu, disaksikan jembatan Ampera dan Sungai Musi, Dodi Reza Alex menegaskan tidak ada niat sedikit pun untuk menghilangkan armada getek di Palembang. “Ini adalah warisan leluhur dan menjadi ciri khas Sumsel yang wajib dilestarikan dan harus kita banggakan,” tegasnya.
Selain sebagai moda teansportasi air, perahu getek juga bisa menjadi destinasi pariwisata yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Bukan hanya masyarakat lokal yang akan menggunakan, tapi turis manca negara juga akan berdatangan.
“Jangan minder dengan pekerjaan ini, mari kita tunjukkan pada masyarakat dunia, kalau di bawah Jembatan Ampera ada transportasi unik dan bersejarah, yakni perahu getek musi,” katanya.
Untuk itu, perlu dilakuman peremajaan, mesin getek yang sudah tua diganti dengan yang lebih baik. Kemudian, perahu yang usang dibuat rapi dan seragam. Para serang getek juga dibekali tata cara melayani tamu asing.
“Kita akan dirikann koprasi khusus untuk paguyuban getek musi, agar anggotanya bisa meremajakan perahu dan mesin geteknya melalui pinjaman dan bantuan koperasi,” jelas Dodi.
Selain itu pasnahan calon guburur nomor urut 4 ini juga memiliki progam memadukan transportasi modern seperti LRT dan Bus Rapiy Transmuso dengan armada perahu getek di bawah jembatan musi. Nantinya, dengan satu tiket yang terintegrasi, orang-orang bisa menikati pariwisata susur sungai musi, dengan cara turundari Stasiun LRT kemudian langsung disambut oleh perahu getek dan begitu sebaliknya. “Sungai musi akan kita buat destinasi wisata seperti Chao Pharaya di Bangkok dan konsep detik untuk itu sudah kamu siapkan, tinggak dijakankan saja,” ujar Dodi.
Dia melanjutkan, terkait biaya pendidikan dan biaya kesehatan, tidak usah terlalu dijadikan beban. Karena bila terpilih menjadi gubernur program sekolah gratis dan berobat gratia yang telah dirintis oleh ayahnya Gubernur Alex Noerdin, akan dilanjutkan dan ditingkatkan lagi. “Jadi bapak-bapak bisa lebih fokus untuk bekerja, mohon doa dan dukungannya agar rakyat Sumsel menang di Pilgub ini bersama Dodi dan Giri,” katanya.#mew