Laga Hidup Mati Sriwijaya FC
Palembang, BP–Sriwijaya FC akan tampil habis-habisan di leg kedua semifinal Piala Presiden menghadapi Bali United di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Rabu (14/2).
Pada leg pertama di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (11/2), tim berjuluk Serdadu Tridatu bermain bertahan. Leg kedua, bertindak sebagai tuan rumah, tim besutan Hans Peter diyakini bakal bermain menyerang.
SFC dituntut harus mencetak gol karena untuk lolos ke final minimal imbang dengan skor 1-1. Tidak ada istilah parkir bus. SFC mesti bermain terbuka.
Hamka Hamzah dan kawan-kawan sudah menjajal Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Senin (12/2) sore. Jatah menjajal lapangan satu hari sebelum pertandingan tidak digunakan SFC.
“Kita sudah latihan kemarin (Senin sore-red). Hari ini (Selasa-red) kita tidak latihan lagi karena jarak ke Gianyar cukup jauh,” kata Asisten Pelatih SFC Francis Wawengkang saat konferensi pers, Selasa (13/2).
Dalam sesi latihan terakhir, Pelatih SFC Rahmad Darmawan sudah menyiapkan taktik dan strategi untuk meredam serangan tuan rumah, yang digalang pemain naturalisasi asal Belanda, Stefano Lilipaly.
Apalagi, setelah melihat laga Piala AFC antara Bali United melawan Yangon FC di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar. Serdadu Tridatu menurunkan tim lapis kedua. Itu menunjukkan jika fokus tuan rumah lebih pada SFC. Bali United ingin berpesta di kandangnya sendiri. Tapi, SFC akan bermain disiplin dan membangun tembok kokoh.
“Bali United bakal turun dengan kekuatan penuh. Ini laga kandang. Mereka tentu punya motivasi besar untuk menang. Tapi ini sepakbola. Kita pun punya semangat yang sama. Pelatih sudah punya taktik dan strategi untuk memenangkan pertandingan,” jelas Francis.
Pelatih sudah memberikan instruksi khusus pada lini depan yang mandul di leg pertama karena tidak berhasil mencetak satu gol pun.
“Pertahanan Bali United kokoh leg pertama. Mereka bermain disiplin, tim akan bermain lebih sabar dalam membongkar pertahanan,” ucapnya.
Gelandang bertahan Yu Hyun Koo memompa semangat rekan-rekannya jelang laga leg kedua. “Kita ingin menang dan turun di final di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta” ujarnya.
Pemain asal Korea Selatan ini menilai Bali United lebih diuntungkan karena pertemuan pertama berakhir imbang 0-0. Tekanan sekarang berada di pihak SFC. Tapi, dia bersama rekan-rekannya sudah menyiapkan mental.
“Kita sudah siapkan mental guna menghadapi segala tekanan yang ada,” ucapnya.
Peluang melaju ke final Piala Presiden untuk menantang Persija Jakarta terbuka lebar. “Kita akan berjuang sampai pertandingan benar-benar berakhir,” katanya.
Pelatih Bali United Hans Peter Schaller mengatakan, timnya akan menerapkan gaya permainan yang berbeda.
“Kalau di Palembang kami memakai tiga bek, tapi di Bali tentu tidak sama,” kata Hans.
Ia menilai, SFC merupakan tim yang kuat dan dirinya tetap memrediksi pertandingan akan ketat. Meski berstatus tuan rumah, timnya tetap harus bekerja keras melawan SFC nanti.
“Jika melihat pertandingan di leg pertama, SFC punya endurance yang bagus. Tapi main di Bali kami ingin menang dan akan menurunkan tim terbaik,” jelasnya.
Meski kalah melawan Yangon United, ia tidak khawatir dengan kondisi mental pemainnya. “Semua pemain harus menyerang dan juga membantu pertahanan,” tuturnya. #zal