Dominasi Permainan, SFC Ditahan Imbang Bali United
Palembang, BP–Leg pertama semifinal Piala Presiden, Sriwijaya FC menjamu Bali United (BU) tanpa menyuguhkan gol bagi ribuan pendukungnya di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Minggu (11/2).
Hasil 0-0 membuat pekerjaan Laskar Wong Kito untuk melaju ke final lebih berat. SFC harus dapat menekuk Bali United di laga kandang, leg kedua, di Stadion I Wayan Dipta, Rabu (14/2) lusa.
Pelatih Kepala SFC Rahmad Darmawan usai pertandingan mengatakan, meski hasil akhir berakhir imbang, tidak ada yang salah dengan permainan anak asuhnya.
“Kita bermain agresif iya, tidak membuat pemain lawan tidak berkembang iya. Kalau dari permainan, ini permainan yang terbaik,” ujar RD.
Tim besutannya hanya kurang beruntung dan gagal menciptakan peluang saja. Tapi, pelatih sudah melakukan banyak varian agar dapat menjebol gawang Bali United yang dijaga Wawan Hendrawan. Mulai dari umpan panjang, umpan pendek, menyerang dari sayap atau tengah.
“Memang ada hari di mana kita banyak peluang tapi gagal cetak gol. Tapi memang karena terlalu agresif jadi terkesan terburu-buru,” katanya.
Anak asuhnya yang bermain agresif membuat ritme permainan tak sesuai ekspektasi. Meski punya target menang, serangan tetap harus bisa dikendalikan.
“Ada momentum di mana ritme permainan harus dikendalikan. Tapi ada bagian di mana pemain harus tenang dan menjaga ritme sampai benar-benar dapat peluang,” ucapnya.
RD juga menegaskan, pelatih memberikan apresiasi atas kerja keras anak asuhnya. Pemain terus berjuang sampai pertandingan usai, tapi memang tim kurang beruntung sehingga gagal cetak gol dan pertandingan berakhir imbang tanpa gol.
Sementara itu gelandang Adam Alis menambahkan, dia bersama rekan-rekannya sudah mengerahkan kemampuan terbaik. Dia bersama rekan-rekannya terus berjuang cetak gol tapi gagal.
“Kita kurang beruntung saja karena banyak peluang gagal,” ucapnya.
Tak ada pilihan lain, dia bersama rekan-rekannya harus tampil maksimal dan memenangkan leg kedua semifinal melawan Bali United di kandang Stefano Lilivali.
“Kita akan berjuang keras supaya bisa meraih kemenangan di Bali nanti,” ujarnya.
Pelatih Kepala Bali United menambahkan Hans Peter mengatakan, anak asuhnya bermain cukup bagus. Terus mendapatkan tekanan dari kubu tuan rumah, pemain bermain disiplin dan manpu meredamnya.
“SFC tim kuat, mereka terus menekan kami, tapi pemain kami bermain dengan sangat baik. Kami senang dengan hasil ini,” katanya.
Peter membantah jika anak asuhnya bermain bertahan. Sepanjang pertandingan, Bali United mengandalkan serangan balik.
Beberapa kali, anak asuhnya mampu menusuk jantung pertahanan Laskar Wong Kito. Tapi, memang tidak sebanyak tuan rumah.
“Kami tidak bermain bertahan, tapi dalam sepakbola modern semua pemain memang harus siap bermain di posisi apapun, termasuk membantu pertahanan,” katanya.
Hasil imbang ini jadi modal berharga leg kedua semifinal di Bali nanti. Tampil didepan ribuan pendukung sendiri, Bali United punya kans besar untuk dapat memenangkan pertandingan.
“Ini jadi modal berharga di leg kedua nanti,” ujarnya.
#SFC Dominasi Permainan
Laga baru dimulai, SFC langsung berinisiatif melakukan serangan, melalui Adam Alis, yang mampu mengancam pertahanan Serdadu Tridatu. Memasuki 10 menit awal, SFC mampu menguasai pertandingan. Beto, Adam Alis dan Abimanyu beberapa kali tercatat mampu, melepaskan tendangan-tendangan berbahayan ke gawang Wawan.
Peluang emas pun SFC dapat pada menit ke-11. Berawal dari umpan terobosan Konate, Manucherkhr yang lepas dari kawalan bek Bali United, mampu melepaskan bola ke sudut sempit gawang Wawan. Sayang, bola hasil tendangannya, hanya membentur mistar.
Bali United terus tertekan hingga memasuki menit ke-20. Namun sayang, serangan yang sudah dibangun rapih oleh para pemain SFC kerap kandas lantaran ketenangan yang kurang dari barisan depan Laskar Wing Kito. Meski kerap ditekan, Bali United juga mampu mempunyai peluang.
Akan tetapi, serangan yang merak lakukan tidak terlalu berbahaya untuk gawang Teja Paku Alam. Serangan bertubi-tubi didapat Bali United.
Umpan silang yang dilakukan Adam Alis nyaris disamber striker SFC menit ke-33. Beruntung Wawan tampil gemilang, dengan menghalau bola keluar dan hanya menghasilkan tendangan pojok.
Bali United nyaris membuka skor, melalui Lilipaly menit ke-40. Berawal dari serangan balik cepat, pemain naturalisasi ini mampu menyontek bola yang sudah dalam posisi one on one. Namun, terlalu lemah, dan berhasil diamankan Teja. Hingga wasit meniup peluit tanda berakhirnya babak pertama. Skor 0-0 bertahan hingga turun minum.
Di awal-awal babak kedua, Sriwijaya FC masih mendominasi jalannya pertandingan. Bahkan, Hamka Hamzah terlihat berada di depan walaupun bukan bola mati, sepertinya sang kapten nampak geregetan ingin buat goal.
Tak ingin diserang terus, Bali United mencoba keluar dari tekanan. Hasil mereka mampu beberapa kali mengancam gawang SFC, melalui Van Der Velden menit ke-55. Namun, tendangan dari luar kotak penalti yang dilakukan VDV masih melebar di sisi kanan gawang Teja Paku Alam.
Pertandingan semamkin seru, karena kedua tim saling jual beli serangan. Demerson nyaris memecah kebuntuan, melalui tandukan di menit ke-60. Dirinya sukses menyambut umpan silang dari Fadil Sausu. Tapi, sayang bola masih melambung tinggi.
Keasikan menyerang, membuat Bali United panik ketika mendapat serangan balik. Peluang didapat SFC, melalui Konate menit ke-69. Dirinya melepaskan embakan jarak jauh dari luar kotak penalti. Namun, masih ada Wawan yang melakukan blok.
Peluang emas didapatkan SFC menit ke-77. Dari sisi kanan Vizcarra melepaskan umpan silang. Namun, sundulan dari Manu yang menerima umpan masih melambung. Laga tinggal menyisakan 10 menit, tuan rumah masih kesulitan mencuri gol meski beberapa kali mendapat banyak peluang emas.
Usai waterbreak, laga sempat dihentikan sejenak oleh wasit, belum diketahui apa yang terjadi. Namun, nampaknya sebagian lampu stadion nampak padam.
Sempat dihentikan beberapa menit, pertandingan kembali dilanjutkan setelah kedua tim sepakat untuk menyelesaikan laga hingga usai, meski terkendala cahaya lampu.
Berpacu dengan waktu untuk mencetak gol, seluruh pemain SFC pun coba naik membantu serangan. Sebaliknya, Bali United menerapkan strategi parkir bus.
Upaya serangan bertubi-tubi yang dilakukan anak asuh Rahmad Darmawan masih belum membuahkan hasil, karena penyelesaian akhir yang buruk. Hingga wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, skor 0-0 tak berubah. #zal