Waria Dibunuh di Dalam Salon

117
Anggota Satreskrim Polresta Palembang dan tim Inafis melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), Selasa (16/1).

Palembang, BP–Aldi alias Chika alias Badek (25) ditemukan tak bernyawa di dalam salon ‘Kiki Salon’ dengan sejumlah luka serius, Selasa (16/1).

Penemuan jasad wanita pria (waria) yang diduga tewas dibunuh ini sontak membuat heboh warga Jalan KH Ahmad Dahlan, RT33/13, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang.

Saat ditemukan, jasad warga Desa Tanjung Raja, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir tersebut dalam kondisi kepala bersimbah darah diduga akibat pukulan benda tumpul, serta terlilit kain.

Dari lokasi kejadian juga ditemukan sebuah tabung gas elpiji ukuran 3 kg yang berlumuran darah pada bagian bawahnya.

Jenazah Chika pertama kali ditemukan pemilik salon, Khottob alias Kiki (25), saat ia datang sekitar pukul 11.30 untuk beraktivitas di salon tersebut.

“Biasanya salon sudah dibuka sejak pukul 8.00 oleh Chika. Dia kerja dan tinggal di dalam salon. Tapi tadi (kemarin-red) saya datang agak siang salon belum dibuka juga,” ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian.

Dirinya pun berteriak memanggil Chika untuk minta dibuka kan pintu rolling door yang masih terkunci dari dalam, namun tak kunjung ada jawaban. Akhirnya Kiki membuka rolling door menggunakan kunci yang dimilikinya.

Baca Juga:  Ita Dibunuh Orang Dekat

Kiki pun seketika terkejut melihat Chika tergeletak di atas lantai dengan kondisi bersimbah darah. Teriakan Kiki mengundang perhatian warga yang segera melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian.

Kiki mengatakan, meski dirinya sudah membuka salon tersebut selama tiga tahun, namun Chika baru bekerja di salon miliknya tersebut sejak 27 Desember 2017 lalu atau belum genap satu bulan.

Sebelumnya, Chika diketahui bekerja di Selly Salon di kawasan Kebun Bunga, Kecamatan Sukarame, Palembang. Serta ia belum terlalu mengenal Chika secara dalam karena mereka juga baru berkenalan.

“Orangnya juga tidak banyak ngomong, kalem, pendiam. Selama kenal dengan saya dia tidak pernah cerita apapun, saya tidak tahu ada masalah apa,” ujar warga Jalan Lematang 1, Kelurahan Talang Jambe, Kecamatan Sukarame Palembang ini.‎‎

Sebelum kejadian, terakhir kali Kiki bertemu dengan Chika adalah malam sebelum kejadian, Senin (15/1) malam saat Kiki menutup salon nya dan meninggalkan Chika di dalam. Saat mengecek aplikasi WhatsApp, terlihat ponsel korban masih aktif sekitar pukul 1.00 dinihari, Selasa (16/1).

Baca Juga:  Hidup Atau Mati Untuk Pelaku Pembunuhan Bripka Afrizal

“Kemarin itu dia lagi galau, semalam (Senin-red) juga telponan dengan istri dari cowok nya dari sore sampai malam pas saya tutup salon. Cowok nya orang Bangka. Dia disuruh makan tidak mau. Galau berat dia,” ujar Kiki.

Erna (46), pemilik ‘Warung Pempek Rara’ yang tepat bersebelahan dengan ruko salon tersebut mengaku tidak mengetahui jika ada peristiwa pada Senin (16/1) malam.

“Saya tutup biasa pukul 21.00, salon ini belum tutup. Pagi-pagi saya datang ke toko, biasanya salon sudah buka pukul 8.00. Chika juga biasanya sudah terlihat sapu-sapu di depan salon. Tapi pagi tadi masih tertutup rapat belum ada aktivitas,” paparnya.

Kakek korban, Cek Naning (75), warga Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Sukarami mengatakan, terakhir kali ia bertemu dengan Chika ialah saat malam sebelum kejadian.

“Semalam (Senin-red) saya ketemu dia di jalan, katanya dia sama teman-temannya mau nonton orgen,” ujarnya.

Baca Juga:  Bunuh Pengunjung Kafe, Dituntut 15 Tahun

Naning mengatakan, Chika merupakan anak tunggal di keluarganya. Menurut Naning, Chika selama ini memang selalu hidup berpindah-pindah, sementara ‎orang tuanya tinggal di kawasan Ogan Ilir.‎‎

“Dia ini anak satu-satunya. Tapi memang selama ini dia tidak pernah tinggal sama orang tuanya. Tinggalnya di salon-salon orang itu. Dari kecil memang kelakuannya seperti wanita,” katanya.

Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Yon Edi Winara mengatakan, anggotanya telah melakukan olah TKP dan mengevakuasi jenazah korban ke RS Bhayangkara untuk keperluan visum

“Dilihat dari kondisinya, 90 persen korban ini meninggal karena dianiaya. Namun untuk pelaku dan motifnya masih kami selidiki,” ujarnya.

Dari hasil olah TKP pihaknya mengamankan barang bukti kain yang melilit kepala korban, tabung gas elpiji, serta kasur gulung berlumuran darah tempat korban tergeletak.

“Kami juga sudah meminta keterangan dari beberapa saksi dan penyelidikan masih akan kami kembangkan,” ujarnya. #idz

 

Komentar Anda
Loading...