Setelah Mularis, Giliran OSO Dipecat dari Ketum Hanura

22
BP/IST
Ketua Umum Partai Hanura DR Oesman Sapta Odang (OSO).

Palembang, BP
Belum selesai pemberitaan pemecatan H Mularis Djahri sebagai Ketua DPD Partai Hanura Sumsel, dan Zakaria Abas, SH, MHum, sebagai Sekretaris DPD Partai Hanura Sumsel oleh Ketua Umum Partai Hanura DR Oesman Sapta Odang (OSO).
Pagi ini, Senin (15/1) muncul pemberitaan Hanura membuat mosi tidak percaya kepada OSO. Hanura memecat OSO dari partai.
Dari surat resmi, Hanura akan mengagendakan rapat DPP di Hotel Ambhara, Blok M, Jakarta Selatan, Senin (15/1).
Wasekjen Hanura Dadang Rusdiana membenarkan agenda tersebut.
“Iya benar,” kata Dadang. Rapat DPP sekaligus menyikapi mosi tidak percaya DPD hingga DPP kepada pimpinan partai dan membahas langkah penyelamatan partai. Termasuk memecat OSO dari ketum.
“Iya betul,” jelas Dadang saat dikonfirmasi soal pemecatan OSO.
Dadang tak merinci alasan Hanura memecat OSO.
Ia mengatakan, akan ada pernyataan resmi dari DPP Hanura di Hotel Ambhara.
“Nanti saja, lebih baik merapat ke sini ada pernyataan resmi dari Sekjen (Sarifuddin Sudding),” katanya.
Wasekjen DPP Partai Hanura H Hendri Zainuddin SAg menyatakan pihaknya masih konsolidasi di Jakarta.
“Rombongan lagi galang mosi tidak percaya kepada Ketum Pak OSO. Kita masih konsolidasi di Jakarta. Saran kita kepada kader dan fraksi, ikuti saja. Jangan sampai berbenturan kita konsentrasi Pilgub Sumsel. Kita Plt ini tugasnya meluruskan untuk mendapatkan Ketua DPD Partai Hanura Sumsel yang baru. Jangan khawatir kawan-kawan, yang diberhentikan hanya dua (Mularis Djahri dan Zakaria Abas). Tidak ada yang lain,” kata Hendri Zainuddin.
Hendri yang juga senator anggota DPD RI asal Dapil Sumsel meminta agar kader pengurus dan fraksi Hanura mentaati dan dirinya tidak ingin jangan sampai ada sanksi keluar bagi yang ‘membalelo’.
“Jangan sampai bikin sanksi. Kita ingin membikin suasana Pilkada ini aman, damai dan kita sudah dewasa. Soal Kantor DPD Hanura Sumsel yang baru belum diputuskan. Banyak yang nawari. Ada yang di Jalan Basuki Rahmad, ada juga di Jalan Diponegoro,” ujarnya.
Sedangkan Ketua DPP Partai Hanura yang juga Korwil Sumsel Babel Fauzih H Amroh SE MSi mengatakan hari ini akan menggelar kepengurusan DPP dari Kemenkumham.
“Dak apo-apo ini ado mosi tidak percaya terhadap Pak OSO. Tapi kalau mau Munaslub, saya pesimis karena masih panjang prosesnya.
Mosi tidak percaya ini dilakukan 2/3 DPD dan DPC diajukan ke rapat harian. Termasuk dari Sumsel mendukung. Tapi sesuai AD/ART harus ada persetujuan Ketum dan Dewan Pemibina. Hari ini Ketum masih Pak OSO, tentu beliau tidak setuju mau Munaslub. Persetujuan pengurus harian 50 persen plus 1 (satu) plus Ketum dan Dewan Pembina. Dari konfrensi pers mereka itu Plt Ketum Marsma Daryatmo,” kata Fauzih H Amroh.
Sementara H Mularis Djahri SH dimintai komentarnya apakah mosi tidak percaya terhadap OSO ini ada kaitannya dengan pemecatan terhadap dirinya.
“Kagek sesudah rapim BPH aku kasih kabar ya. DPD Hanura tetap dukung Dodi dan Giri maju di pilgub 2018-2023 terhitung tanggal 15 Januari 2018 Ketua Umum Hanura adalah Marsma Daryatmo,” kata Mularis.

Baca Juga:  Hanura Islah, OSO Kembali Jadi Ketum

Tetap Dukung Dodi – Giri

Walaupun sudah diberhentikan sebagai Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H Mularis Djahri sepertinya merasakan angin segar dengan mosi tidak percaya terhadap Ketum DR Oesman Sapta Oedang (OSO) yang hari ini diklaim Plt Ketum Marsma Daryatmo.
Mengenai dukungan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel dari pasangan Herman Deru- Mawardi Yahya akan dialihkan ke pasangan H Dodi Reza Alex-Giri Ramandha, Mularis mengakui itu adalah kebijakan DPP Hanura.
“Yang jelas kita plenokan hanya Dodi dan Giri. Kalau salah, jangankan Ketum bisa diganti.Apalagi sekadar dukungan yang menyalahi aturan AD dan ART partai,” kata Mularis, Senin (15/1).
Selain itu jika harus melakukan dukungan Pilgub Sumsel akan ada konsekuensi mengingat sudah masuk ke KPU Sumsel.#osk

Komentar Anda
Loading...