Kenalkan Manusia Purba Sangiran Di Palembang

159
BP/DUDY OSKANDAR
Pameran 5 Kota di Sumatera Museum Manusia Purba Sangiran The Homeland of Java Man, Kamis (15/11) di Opi Mall ramai dikunjungi masyarakat Palembang.

Palembang, BP

Pameran 5 Kota di Sumatera, Museum Manusia Purba Sangiran The Homeland of Java Man, Kamis (16/11) di Opi Mall ramai dikunjungi masyarakat Palembang.
Selain menampilkan replika manusia zaman purba, juga dipajang beberapa tengkorak jenis manusia purba, diantaranya homo sapiens, homo erectus, homo habilis, tengkorak sangiran, dan lain sebagainya.
Selain itu pula ada temuan patahan tulang, batu dan benda lainnya yang ada pada zaman purba.
Kepala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, Syukron Edi mengatakan, kalau Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran ingin memperkenalkan secara luas di Indonesia terhadap peninggalan situs sejarah. Manusia Purba Sangiran sudah diakui dunia sebagai situs peninggalan sejarah di dunia. Pengakuan diberikan oleh UNESCO dengan nomor C593.
“Kita berikan pengetahuan kepada masyarakat Indonesia untuk keberadaan Manusia Purba Sangiran sebagai situs peninggal dunia di Indonesia ini,” katanya.
Bagi Syukron, eksplorasi peradaban manusia Purba Sangiran dimulai pada 1883 oleh PEC Schemulling. Ketika aktif melakukan eksplorasi pada akhir abad ke-19, Eugene Dubois pernah melakukan penelitian di sini, namun tidak terlalu intensif. Kemudian ia memusatkan aktivitas di kawasan Trinil, Ngawi.
Wilayah penelitian meliputi 13 lapisan tanah di Jawa, sembilan di antaranya dilengkapi lampiran peta geologi, yaitu Baribis, Patiayam, Sangiran, Kaliuter Baringin, Lembah Sungai Bengawan Solo (Trinil), batas selatan dan utara Pengunungan Kendeng dan Gunung Pandan. Dibantu Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald, Eugene mengumpulkan data fosil spesies yang ditemukan dalam penelitiannya.
Di Sangiran, Gustav melakukan survei di Ngebung dan menemukan jejak-jejak keberadaan manusia purba. Di areal seluas 59,21 kilometer persegi pada 1934, dia kembali menemukan artefak hasil budaya manusia. Puncaknya pada dua tahun kemudian, dia menemukan delapan individu manusia Homo Erectus. Di sinilah dunia mencatat, Situs Sangiran di Sragen dan Karanganyar ditemukan pertama kali oleh Gustav.

Baca Juga:  Siska Marleni : Komite IV DPD RI Perjuangkan Pajak P3 Agar Dikelola Daerah
BP/DUDY OSKANDAR
Pameran 5 Kota di Sumatera Museum Manusia Purba Sangiran The Homeland of Java Man, Kamis (15/11) di Opi Mall ramai dikunjungi masyarakat Palembang.

“Sampai hari ini, sudah ditemukan 120 individu manusia purba Sangiran, atau 50 persen dari populasi homo erectus di dunia,” kata Syukron.
Dijelaskannya, temuan awal Gustav berupa alat dari batuan kalsedon dan jasper berukuran kecil. Ini menjadi indikasi kuat keberadaan manusia awal di Sangiran. Perkakas batu tersebut punya ukuran dan teknologi pengerjaan yang khas, Gustav menyebutnya sebagai Sangiran Flakes Industry dalam publikasi perdananya.
“Temuan ini langsung menjadi perhatian dunia. Dalam kurun waktu 1936 sampai 1941, sisa-sisa peninggalan manusia purba terus ditemukan. Sangiran menjadi salah satu situs hominid yang penting di dunia,” katanya.
Selain itu pameran ini menurutnya, diadakan berkaitan dengan penyebaran informasi kepada masyarakat, generasi muda.
Ia berharap dari Dinas Pendidikan Provinsi maupun Kota untuk dapat bisa mengajak siswa di sekolah atau generasi penerus ke pameran.
“Tahun depan kita ada di pulai Kalimantan. 2019 di Sulawesi, tugas kita adalah keliling di Indonesia. Kami berharap dengan adanya pameran seperti ini anak-anak kita bisa memahami (adanya manusia purba), tidak hanya dari buku sejarah, tapi real mereka lihat ada bendanya, informasi menarik untuk mereka selain di bangku sekolah,” katanya.
Pameran ini menurutnya dibuka sejak 15-19 November di Atrium OPI Mall.
Sebelum di Palembang, museum Manusia Purba Sangiran sebelumnya hadir di Medan, Pekanbaru, Jambi dan terakhir ke Bandar Lampung.
Salah satu pengunjung, AKBP Tri Aprianto dari Binmas Polda Sumsel kalau dia dan anak buahnya menyempatkan ke pameran tersebut untuk menyaksikan pameran tersebut.
“ Kita kesini selain melihat pameran ini juga menyampaikan pamplet kerjasama Polda Sumsel dan Museum Balaputra Dewa mengajak masyarakat cinta dan mau berkunjung ke Museum,” katanya.
Pihaknya juga mengapresiasi pameran tersebut dan dinilainya sangat bermanfaat bagi masyarakat kota Palembang sendiri.#osk

Komentar Anda
Loading...