Performa SFC Terus Turun, Diusulkan Baryadi Jadi Dirtek

45
HM Baryadi

Palembang, BP–Pendukung Sriwijaya FC melihat performa tim yang terus menurun bukan menjadi tanggung jawab pelatih dan pemain. Manajemen dianggap telah saatnya untuk melakukan introspeksi.

Meski bukan sepenuhnya salah manajemen, tapi tentu ada sesuatu yang harus diperbaiki. Apalagi, manajemen klub sudah melakukan berbagai cara guna mengangkat performa skuad Laskar Wong Kito, tapi tak kunjung berhasil.

Musim ini, SFC sudah melakukan dua kali pergantian pelatih. Widodo Cahyono Putro dilepas untuk digantikan Oswaldo Lessa. Namun, Oswaldo pun dipecat dan digantikan Hartono Ruslan.

Pemain anyar yang direkrut SFC juga tak memenuhi ekspektasi. Ahmad Maulana menderita cedera meniscus. Pun Bio Paulin. Bahkan Bobby Satria yang saat membela Barito Putera di putaran pertama Liga 1 menderita cedera lutut, malah direkrut oleh kubu Laskar Wong Kito.

Terakhir, SFC merekrut gelandang asal Papua, Ikris. Padahal, pemain di posisi gelandang sudah menumpuk. SFC berdalih regulasi PT Liga yang mengharuskan menurunkan pemain usia 22 tahun. Tapi nyatanya regulasi itu dihapus.

Baca Juga:  Pertanyakan Gol Ferdinand

Mantan Manajer SFC Hendri Zainuddin lewat akun Facebooknya memberikan saran pada manajemen untuk melakukan penyegaran. Ia mengusulkan beberapa nama agar SFC makin baik tahun depan.

“Manajer tetap Nasrun Umar, tapi tarik Baryadi jadi Dirtek dari Nasrun Umar. Pelatih Jacksen, Asisten Kayamba dan Hartono, yakin SFC 2018 kembali ke jalur juara,” tulisnya di akun facebook pribadinya.

Baca Juga:  Hindari Cedera, Kas Hartadi Rotasi Pemain

Melakoni laga pekan ke-24, artinya SFC masih menyisakan 10 pertandingan sisa. Dengan 28 poin dan berada di peringkat 12 klasemen sementara, paling realistis adalah SFC berusaha agar tak masuk zona degradasi.

Arie Firdaus dari Komunitas Sriwijaya Kaskus mengatakan, banyak hal yang harus dibenahi, mulai dari pemain dan juga manajemen.

Ditunjuknya Hartono Ruslan, yang naik pangkat dari asisten pelatih menjadi pelatih caretaker sempat memberi angin segar. Manajemen yang terus berusaha memperbaiki performa tim kemudian menjadikan Keith  Kayamba Gumbs, legenda hidup SFC, yang kini menjabat sebagai asisten pelatih.

Baca Juga:  Menang atau Semakin Terpuruk

“Saya berharap ini cuma siklus. Pelajaran mahal yang akan menjadi pegangan ke depannya. Jadi kesimpulannya, sebuah tim yang mumpuni sudah harus disiapkan sejak musim kompetisi berakhir, sehingga saat pramusim bisa benar-benar dimanfaatkan untuk meramu komposisi skuad dan saat turun di kompetisi sesungguhnya tidak ada lagi adaptasi,” pungkasnya. #zal

Komentar Anda
Loading...