TPID Redam Gejolak Harga

7

Palembang, BP

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palembang menilai Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Palembang dapat mengambil kebijakan untuk intervensi harga baik itu berupa operasi pasar, pasar murah dan kegiatan sejenisnya. Hal tersebut guna meredam gejolak harga di masyarakat.

Kepala BPS Kota Palembang Reflin Arda mengatakan, meski TPID dapat melakukan intervensi pasar, namun penentuan intervensi pasar harus berdasarkan data yang valid baik itu terkait harga maupun kantung-kantung produksi terutama bahan pangan.

Baca Juga:  Penurunan Tarif Angkutan Tekan Inflasi

“Dengan adanya data dan informasi yang valid, dapat ditentukan waktu yang tepat untuk intervensi apakah sebelum gejolak harga atau saat gejolak harga terjadi,” kata dia usai rapat koordinasi TPID Kota Palembang di Kantor Perwakilan BI Sumsel, Selasa (23/2).

Maka dari itu, pihaknya mengusulkan agar diadakan survei harga yang periodenya lebih pendek (bisa harian atau mingguan). Hasil survey tersebut nantinya dapat dijadikan dasar pengambilan kebijakan khususnya untuk melakukan intervensi harga apabila ada kenaikan atau penurunan.

Baca Juga:  Media Kompetisi Ditandai Gathering dan Seminar Hulu Migas

“Dengan periode survei yang lebih pendek, diharapkan pengambilan kebijakan intervensi tidak membutuhkan waktu yang lama sehingga dapat segera meredam gejolak harga di masyarakat,” katanya.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel Juli Budi Winantya mengatakan, tugas TPID secara umum berada di bidang produksi, distribusi, koordinasi dan komunikasi.

“Khusus di bidang komunikasi menjadi sangat penting karena bisa saja suatu daerah tidak ada masalah produksi dan distribusi tapi mengalami inflasi. Misalnya ada berita bahwa akan ada kenaikan harga elpiji 3kg, pedagang dan distributor akan menunda penjualan menunggu harga naik sehingga terjadi inflasi,” kata dia.

Baca Juga:  Harga BBM Non Subsidi Turun

Maka dari itu, dengan melakukan koordinasi dan komunikasi dengan dinas dan instansi terkait, kejadian tersebut bisa diredam sehingga tidak mengakibatkan masyarakat menjadi panik yang dapat menyebabkan inflasi. “ Komunikasi juga diperlukan terutama untuk meredam ekspekatasi inflasi masyarakat menjelang hari besar keagamaan,” sebutnya.#ren

Komentar Anda
Loading...