Palembang, BP- Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Sumatera Selatan (Karantina Sumsel) mendukung potensi ekspor daerah Sulsel dengan turut serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan Entrepreneur Goes to School yang digelar di SMKN 1 Jarai, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumsel (16/6/2023).
Kegiatan Entrepreneur Goes to School adalah Program 100.000 Sultan Muda, merupakan bagian dari program prioritas Pemerintah Provinsi Sumsel untuk mencetak generasi muda wirausaha yang unggul dan berdaya saing global, termasuk dalam sektor komoditas ekspor.
Kegiatan yang melibatkan Karantina Sumsel sebagai unsur penting dalam mendukung potensi ekspor daerah, diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumsel, bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UKM (Dinkop UKM) Provinsi Sumsel, Kanwil Ditjen Perbendaharaan Sumsel.
“Kami mengundang seluruh stakeholder, termasuk Karantina Sumsel, karena ekspor tidak cukup hanya dengan produksi. Perlu jaminan keamanan dan ketertelusuran produk agar diterima pasar global,” ungkap Kepala OJK Sumsel, Arifin Susanto sebagai inisiator dan Narasumber Kegiatan Entrepreneur Goes to School.
Menurut Arifin bahwa kegiatan ini merupakan upaya memperkuat literasi keuangan dan kesiapan ekspor sejak usia sekolah, sejalan dengan program 100.000 Sultan Muda Sumsel yang dicanangkan oleh Pemprov Sumsel.
Kepala Karantina Sumsel, Sri Endah juga sebagai Narasumber kegiatan tersebut menyampaikan bahwa Karantina siap menjadi garda terdepan dalam memastikan setiap komoditas yang akan diekspor seperti kopi dari Lahat memenuhi persyaratan kesehatan dan mutu sesuai standar internasional.
“Kopi Lahat punya potensi besar sebagai komoditas ekspor. Karantina hadir di sini bukan hanya untuk memeriksa, tapi juga untuk mendampingi dan mendidik generasi muda agar memahami pentingnya biosekuriti dan standar mutu untuk ekspor,” ujar Sri Endah.
Menurut Sri Endah, keterlibatan Karantina dalam kegiatan ini merupakan bagian dari program Karantina Sumsel yang mendorong pemahaman ekspor sejak dini dan menjangkau langsung komunitas pelajar dan petani di daerah.
Lebih lanjut Arifin menjelaskan, selain kegiatan tersebut juga dilakukan Launching Entrepreneur Goes to School serta peresmian bantuan Program Berdikari Politeknik Sriwijaya. Program ini diharapkan mampu membekali siswa dengan keterampilan kewirausahaan berbasis teknologi, yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal secara inklusif.
“Dengan sinergi antara Karantina, OJK, Dinas Koperasi, DJPb, dan pihak pendidikan, diharapkan komoditas unggulan Sumsel seperti kopi, hasil pertanian, perikanan, dan peternakan lainnya mampu menembus pasar dunia melalui proses ekspor yang aman, legal, dan berkualitas,” pungkas Arifin.#udi