

Palembang, BP– Pada Hari ke-3 Sepekan Workshop yang dihelat oleh Yayasan Dinda Bestari mengadakan workshop Tari Penguton, Rabu (7/5).
Tari Penguton adalah tarian penyambutan tamu yang unik berasal dari masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Tarian ini memiliki makna simbolik dan historis bagaimana menghargai dan menghormati tamu serta merupakan bagian penting dari warisan budaya daerah OKI.
Menurut Nurdin, founder Yayasan Dinda Bestari, pada hari ini para peserta diajak mengenal tari tradisional yang berasal dari kabupaten OKI.
“Tari Penguton merupakan tari tradidional yang sangat khas. Tari ini perlu diketahui oleh generasi muda dan telah pula ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda pada tahun 2017 lalu,” ujar Nurdin.
Workshop tari penguton menghadirkan dua orang pemateri yang berkompeten, Kumala Sakti, S.Pd. dan Emy Admala Yuliarti, S.Pd. dan 140 siswa/i SD SMP/MTs SMA/SMK/MA sekota palembang. Pada kesempatan ini, Kumala Sakti menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Dinda Bestari yang telah melibatkan dia dalam Sepekan Workshop.
“Kami sangat senang dilibatkan dalam workshop tari Penguton yang mencerminkan peradaban tinggi suku-suku di OKI. Workshop seperti ini tentu sangat bermanfaat bagi pelestarian kesenian tradisional yang semakin lama tampak semakin tidak dikenal lagi oleh generasi muda,“ kata Kumala.
Sementara itu, seorang peserta bernama innayah dari SDNegeri 109 Palembang menyatakan bahwa ia merasa sagat beruntung dapat belajar tari tradisi sambut Penguton dari kabupaten OKI ini dengan ini ia lebih memahami akan kekayaaan seni tradisi yang dimiliki Sumatera Selatan sangat luar biasa.
Kegiatan yang didukung oleh program Dana Indonesiana kerja sama dengan LPDP dan Kementerian Kebudayan ini, sebagaimana disampaikan oleh Nurdin, digelar selama empat hari yakni dari tanggal 5 hingga 8 Mei 2025.
Pada hari pertama ini dilaksanakan workshop tari Pendet, hari kedua, workshop Teater Tradisional Dulmuluk, hari ketiga Tari Penguton dan hari keempat tari tradisi rodat Palembang.
Nurdin menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada generasi Z tentang nilai keindahan seni, khususnya seni tradisional yang tak kalah bagusnya dari negara lain.
Selain Dana Indonesiana, LPDP dan Kementerian Kebudayaan, kegiatan ini didukung juga oleh lembaga-lembaga mitra seperti Balai Pelestarian Kebudayan Wilayah VI, Disbudpar Provinsi Sumsel, Dinas Pendidikan Kota Palembang, Dewan Kesenian Kota Palembang, Dewan Kesenian Sumsel, Komunitas Seniman Tari Kota Palembang, FKIP PGRI dan Komunitas Budaya Batanghari Sembilan (Kobar 9).#udi