Pangdam II Sriwijaya Ingatkan Anggota Soal Netralitas di Pilkada Tahun 2024

11
Suasana Apel Gelar Pengamanan Pilkada serentak 2024 diwilayah Kodam II Sriwijaya di lapangan DPRD Sumsel, Selasa (26/11). (BP/ist)

Palembang, BP- Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI M Naudi Nurdika mengingatkan, sumber terjadinya konflik dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada), salah satunya ketidak netralan  penyelenggara pemilu, ASN ataupun Polri/ TNI.

Untuk itu, agar proses demokrasi berjalan aman, kondusif dan lancar, maka aparatur negara yang ada termasuk jajaran TNI, harus memiliki komitmen bersama menjaga netralitas selama tahapan Pilkada berlangsung.
“Saya cukup berpengalaman sebagai Dandim, Danrem hingga sekarang (Pangdam) mengalami Pilkada seperti ini. Yang saya amati selama ini mengakibatkan terjadi konflik salah satunya karena tidak netral. Siapa yang tidak netral, ya penyelenggara pemilu, ASN, TNI dan Polri, ” kata Mayjen TNI M Naudi, di sela-sela Apel Gelar Pengamanan Pilkada serentak 2024 diwilayah Kodam II Sriwijaya di lapangan DPRD Sumsel, Selasa (26/11).
Menurut jenderal TNI AD bintang dua tersebut, jika perangkat pemerintahan itu saja tidak netral, maka tak menutup kemungkinan potensi terjadi konflik di masyarakat.
“Untuk itu, saya selaku komandan atau Pangdam II Sriwijaya menginstruksikan kepada prajurit saya sendiri, agar punya komitmen untuk menjaga pesta demokrasi berjalan aman, kondusif, lancar dan sukses melalui komitmen netralitas, ” katanya.
Saat ini dijelaskan Pangdam, pasukan Kodam II Sriwijaya sudah bergeser ke beberapa titik yang rawan, dan ia sudah mengecek di jajaran Korem yang ada, khususnya yang beberapa daerah beberapa waktu lalu menonjol  untuk dipertebal pasukan TNI membantu polri dalam pengamanan.
“Untuk wilayah Kodam (Sumbagsel) ada 12.019 personil yang kita siapkan, sedangkan di Sumsel sendiri sekitar 3.500 orang (personil), ” katanya.
Mengenai daerah rawan konflik sendiri, Pangdam memastikan akan melakukan penebalan pasukan yang ada, dalam upaya mengantisipasi hal- hal tak diinginkan, dan kondisi Sumsel saat ini masih relatif kondusif.
“Daerah rawan seperti OKU, Lahat, Muratara dan sebagainya, penebalan menambah jumlah personil. Ketika ada konflik terjadi, kita tidak kecolongan, saya tidak mau prajurit kita datang sudah jauh- jauh hanya nonton saja. Saya berharap tidak terjadi konflik kehadiran kita di wilayah tersebut, ” katanya.
Ditambahkan Pangdam, di wilayah Kodam II Sriwijaya sendiri dalam Pilkada serentak 2024, terdapat 5 provinsi dan 50 Kabupaten dan 10 kota yang melaksanakan Pilkada.
Dimana hal itu momentum yang paling penting karena merupakan titik penentu bagi kepemimpinan di wilayah masing- masing.
“Persitiwa ini disamping sebagai sebuah siklus lima tahunan dan ciri negara Demokrasi untuk memilih calon pemimpin, oleh karena itu penyelenggaraan harus berjalan aman, lancar dan sukses, ” tandasnya, seraya apel pasukan ini pengamanan ini merupakan bentuk pengecekan dan sekaligus untuk memastikan kesiapan pasukan yang ada membantu Pemda dan Polri mengamankan Pilkada.
Diakhir kegiatan Pangdam menyampaikan beberapa penekanan kepada jajarannya, mulai dari menjaga netralitas TNI, Fokus melaksanakan monitoring dan pengendalian perkembangan situasi wilayah guna cegah dini, mewaspadai setiap peristiwa menonjol, petakan daerah rawan konflik, sosialisasi ke masyarakat, koordinasi dengan Polri dan penyelenggara pemilu hingga pantau dan monitoring kelancaran pendistribusian logistik Pilkada.#udi
Baca Juga:  OKU Timur Miliki DPT Terbanyak
Komentar Anda
Loading...