Bertemu Kemenkes RI, Pemkot Lubuklinggau Dapat Bantuan Alkes dan Sanpra Untuk Rumah Sakit Siti Aisyah serta Petanang

26

Jakarta, BP- Pemerintah Kota Lubuklinggau bakal mendapatkan bantuan alat kesehatan (alkes) dan sarana prasarana di Rumah Sakit Siti Aisyah dan Rumah Sakit Petanang melalui hibah barang dan Kementerian dan skema Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2025.

Kepastian itu didapat setelah Penjabat (Pj) Wali Kota Lubuklinggau, H Trisko Defriyansa didampingi Kadinkes, Erwin Armeidi beserta jajaran melakukan audiensi dengan Wamenkes Dante Saksono Harbuwono dan Direktur Fasilitas Kesehatan, Azwan Usman di Jakarta pada Selasa, 7 Mei 2024.

“Syukur Alhamdulillah setelah kita melakukan audiensi dengan Bapak Wamenkes, kita mendapatkan bantuan alat Kesehatan (alkes) dan sarana prasarana untuk Rumah Sakit Siti Aisyah dan Rumah Sakit Petanang,” ujar pj Wako, H Trisko Defriyansa.

Dijelaskannya, adapun bantuan yang bakal didapatkan oleh Rumah Sakit Siti Aisyah adalah peralatan CT scan dan ruang OK, sedangkan Rumah Sakit Petanang akan mendapatkan bantuan sarana ruang ICU.

“Insya Allah nanti Pak Wamenkes akan datang meninjau langsung ke Kota Lubuklinggau melihat langsung kondisi Puskesmas yang ada di tempat kita, sekarang sedang dibuat penjadwalannya,” katanya.

Pj Wako mengatakan, pada saat melakukan audiensi dengan Wamenkes pihaknya menjelaskan tentang kondisi terkini Rumah Sakit Siti Aisyah, Rumah Sakit Petanang dan Puskesmas.

Salah satu tugas dan fungsi utama pemerintah daerah adalah melakukan Pembangunan bidang Kesehatan. Memastikan terselenggaranya pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakat, baik yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative sehingga terciptanya derajat Kesehatan Masyarakat yang setinggi-tingginya.

Baca Juga:  67 Pemakai Narkoba Direhabilitasi

Untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah Kota Lubuklinggau telah memiliki beberapa fasilitas Kesehatan yaitu 1 RSUD Siti Aisyah Tipe C dan 1 RSUD Petanang Tipe D, 10 Puskesmas, 18 Pustu, 42 Poskeslur, dan 1 Labkesmas. Semua RS, puskesmas dan labkesmas telah terakreditasi.

Rumah Sakit Siti Aisyah

RSUD Siti Aisyah adalah RS tipe C, sudah terakreditasi paripurna. Rumah sakit ini memiliki 107 tempat Tidur, ICU : 6 Tempat tidur, PICU : 2 Tempat tidur, TT NICU : 2 Tempat Tidur. Memiliki 13 jenis dokter spesialis Dokter Spesialis SPOG : 4 Orang, Dokter Spesialis Anak : 2 Orang, Dokter Spesialis Anastesi : 1 Orang, Dokter Spesialis Mata : 1 orang, Dokter Spesialis Saraf : 2 Orang, Dokter THT : 1 Orang, Dokter Spesialis P. Dalam : 2 Orang, Dokter Spesialis Bedah : 3 Orang, Dokter Spesialis Paru : 1 Orang, Dokter Laboratorium : 1 Orang, Dokter Radiologi : 1 Orang, Dokter Rehab HD : 1 Orang, Dokter Rehab Medik : 1 orang.

Selain itu RSSA telah dilengkapi ketersediaan Prasarana antara lain: Daya Listrik Terpasang : 760 KVA, Genset : 3 Unit, Kapasitas Genset : 950 KVA, Sarana Air Bersih : WTP, Jumlah Sumur Dalam : 4 buah, Jumlah saluran PDAM : 3 Saluran, Jumlah IPAL : 1 Unit, Kapasitas IPAL : 100 m3.

Untuk keperluan pelayanan setiap dokter spesialis tersebut RSUD Siti Aisyah telah dilengkapi dengan alat Kesehatan masing-masing, tapi berdasarkan data ASPAK kelengkapan alat tersebut baru sebesar 46,58 persen, sehingga perlu dilakukan pengadaan Kembali untuk meningkatkan persentase kelengkapan alat tersebut.

Dalam rangka bersinergi dengan program pemerintah pusat mengenai Transformasi Layanan Kesehatan maka RSUD Siti Aisyah kami persiapkan utk melaksanakan transformasi layanan rujukan dan transformasi sistem ketahanan kesehatan utk meningkatkan kualitas layanan pd penyakit2 KJSU dan penyakit2 lainnya.

Baca Juga:  ‎Narkoba Kerek Angka Perceraian di Linggau

Peningkatan kasus KJSU memang sangat signifikan (terutama kasus stroke dan uronefrologi) dan membutuhkan penanganan secara intensif.

Mengingat keterbatasan anggaran daerah utk memperluas layananan KJSU, maka maka dibutuhkan bantuan dari pemerintah pusat dengan mekanisme DAK TA 2025. Adapun alat-alat yang kami usulkan sebagaimana terlampir.

RSUD Petanang

RSUD Petanang sebagai rumah sakit Kelas-D, sudah terakreditasi utama. Letak Rumah Sakit Umum Daerah Petanang berada di jalan lintas sumatera menuju ke propinsi Aceh, Propinsi Sumatera Barat, Propinsi Jambi yang mana berada di kelurahan Petanang Ilir Kecamatan Lubuklinggau Utara I Kota Lubuklinggau yang berbatasan dengan kabupaten Musi Rawas dengan luas lahan Rumah Sakit Umum Daerah Petanang 11.070 m2 ( Sebelas ribu tujuh puluh meter persegi ) dengan luas bangunan yang ada 1.881 m2/2.5 lantai dengan konstruksi permanen bertingkat.

RS ini telah dilengkapi dengan dokter spesialis Spesialis SPOG, Dokter Spesialis Anak, Dokter Spesialis Anastesi, Dokter Spesialis P. Dalam, Dokter Spesialis Bedah, Dokter Laboratorium, dan Dokter Radiologi.

Dengan jumlah 50 tempat tidur, RS ini juga telah dilengkapi berbagai alat yang minimal sehingga RS ini telah bisa bekerja sama dengan BPJS.

Tahun ini telah direncakan pelengkapan alat tersebut melalui DAK 2024, di mana RS ini walaupun telah memiliki bangunan yang cukup tapi kondisi bangunannya masih belum sesuai standar yang baik.

Baca Juga:  Suasana Ukhuwah Islamiah dan Wathoniah Hiasi Silahturahmi Pj Wako Lubuklinggau H Trisko Defriyansa dan Jajaran di Open House Idul Fitri 1445 H Pj Gubernur Sumsel

Oleh karena itu dibutuhkan Pembangunan Gedung baru yang d rancang agar memenuhi standar atau kriteria ruangan yang dibutuhkan, terutama untuk ruangan operasi, unit gawat darurat dan Intensif Care Unit (ICU). Melihat luas lahan RS ini yang cukup luas maka Pembangunan Gedung baru sangat memungkinkan.

Puskesmas

Lubuklinggau memiliki 10 puskesmas yang tersebar di 8 kecamatan. Semua puskesmas tersebut telah terakreditasi dengan status 8 paripurna dan 2 utama. Dari 10 puskesmas yang ada, 3 puskesmas telah memiliki Gedung yang standar sesuai prototype dari Kementerian Kesehatan yaitu PKM Citra Medika, PKM Megang, dan PKM Perumnas, sedangkan 7 lagi belum. Dari 7 puskesmas tersebut terdapat 3 puskesmas yang kondisinya perlu dilakukan peningkatan sebagai puskesmas perkotaan yaitu PKM Taba, PKM Sumber Waras, dan PKM Swasti Saba.

Dalam 6 pilar transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan salah satu pilarnya adalah transformasi layanan primer dimana puskesmas adalah induk dan pelaku utama dalam layanan primer ini. Tentu saja untuk mendukung transformasi tersebut dibutuhkan sarana prasarana yang memadai dan sesuai standar. oleh karena itu kami mengusulkan untuk dilakukan renovasi berat pada PKM Taba, Sumber Waras, dan Swasti Saba.

Mengingat keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh pemerintah kota Lubuk Linggau untuk menyelesaikan masalah Kesehatan tersebut di atas maka kami membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat melalui mekanisme Dana Alokasi Khusus atau mekanisme lainnya.

 

Komentar Anda
Loading...