
Palembang, BP- Terkait dana kampanye baik untuk Calon Legislatif (Caleg), Calon Anggota DPD dan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) menurut Pengamat politik dari Sumsel Ade Indra Chaniago, membahas tentang dana kampanye, terkait apakah besarannya berpengaruh atau tidak, sudah tentu jawabannya berpengaruh, karena secara logika untuk dapat berinteraksi dengan pemilih maka sudah dapat dipastikan butuh cost atau biaya politik, belum termasuk dengan kebutuhan APK atau alat perasaan kampanye.
“Sebagaimana kita ketahui, sebelum sampai pada tapahan untuk dipilih atau tidak, para kontestan tentunya butuh media atau APK untuk dikenal, kemudian sebelum sampai pada keputusan untuk dipilih, para kontestan harus disukai terlebih dahulu,” katanya, Sabtu (20/1).
Nah pertanyaannya menurut dosen Stisipol Chandradimuka Palembang ini bagaimana mungkin kontestan akan disukai kalau tidak berinteraksi dengan pemilih.
“Untuk itu semua dibutuhkan cost politik yang tidak sedikit. Setidaknya kita bisa menghitung berbagaimacam kebutuhan tersebut dengan mempetakan luasan daerah pemilihan sampai kepada Setidaknya wilayah desa atau kelurahan.
Hal tersebut belum termasuk kebutuhan tim yang membantu kita dalam melakukan sosialisasi,” katanya.
Jadi menurutnya rasanya sangat tidak mungkin seorang kontestan dalam menjalankan proses Sebagaimana dijelaskan diatas hanya bermodalkan 200 ribu rupiah.
“Pertanyaannya apa yang bisa diharapkan dengan nominal senilai itu,” tanyanya.#udi