Makam Raja Palembang, Madi Alit  Kurang Terawat

113
Komunitas Pecinta Ziarah Palembang Darussalam dan Sumatera Selatan (KOPZIPS) kembali menggelar ziarah bulanan, pada bulan September ini KOPZIPS menziarahi makam salah satu Raja Palembang yang cukup berpengaruh dalam sejarah Palembang, yaitu Pangeran Madi Alit, Kamis (28/9).(BP/IST)

Palembang, BP- Komunitas Pecinta Ziarah Palembang Darussalam dan Sumatera Selatan (KOPZIPS) kembali menggelar ziarah bulanan, pada bulan September ini KOPZIPS menziarahi makam salah satu Raja Palembang yang cukup berpengaruh dalam sejarah Palembang, yaitu Pangeran Madi Alit, Kamis (28/9).

 

Pengamatan di lapangan , kondisi makam ini sangat kurang terawat dan memprihantikan. Lokasi makam ini terletak di Situs Candi Laras atau sering juga diebut Situs Bukit Mayang yang merupakan situs arkeologi, terbukti di situs ini ditemukan batu bata lama yg tipis dan lebar serta tersusun membentuk struktur candi dan berprofil seperti tangga, persis seperti makam Ki Gede Ing Suro yang terletak di 1 Ilir.

 

“Situs ini bisa dibilang situs yang mempunyai banyak nilai sejarah disetiap zaman karena pada zaman sriwijaya kemungkinan didirikan candi laras disini, lalu di zaman kerajaan Islam Palembang di jadikan makam Raja Palembang yaitu Pangeran Madi Alit, lalu di zaman belanda dibangun RS RK Caritas di sekitar situs ini, di zaman jepang di bangun bunker pertahanan jepang, dan di zaman kemerdekaan menjadi saksi bisu perang 5 hari 5 malam,” kata Ketua DPP KOPZIPS , Muhamad Setiawan, S.H., M.H .

Baca Juga:  Wonderful Indonesia Bakal Geber ATM Dubai 2016

 

Menurutnya Pangeran Ratu Madi Alit Jamaluddin Amangkurat II  berkuasa di Kerajaan Palembang (di bawah hegemoni Jawa/Mataram Islam) dari tahun 1629 hingga tahun 1630 Masehi. Pangeran Ratu Madi Alit Jamaluddin Amangkurat II adalah raja ke-4 dalam urutan raja-raja yang berkuasa di Kerajaan Palembang.

 

Selain itu , makam Pangeran Ratu Madi Alit Jamaluddin Amangkurat II terdapat di bagian depan dan di bagian belakangnya terdapat satu makam lagi yang belum diketahui secara jelas siapa tokohnya, bisa jadi antara guru beliau (Sayyid) atau isterinya.

Baca Juga:  Jokowi Tawarkan Optimisme Masa Depan Indonesia Berkeadilan

 

“Pangeran Ratu Madi Alit Jamaluddin Amangkurat II adalah anak dari Ki Gede Ing Suro Mudo. Ketika Pangeran Madi Angsoko Jamaluddin Amangkurat I meninggal dunia, tahta Kerajaan Palembang diserahkan kepada adiknya yang bernama Pangeran Madi Alit ini,” katanya.

 

Sedangkan makam Pangeran Ratu Madi Alit Jamaluddin Amangkurat II sekaligus lokasi Candi Laras atau Bukit Mayang ini beralamat di Kelurahan 20 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I  Palembang atau tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman Simpang 4 RS RS Charitas, posisi situs ini terletak di antara RS RK Charitas atau sering disebut masyarakat tanah tinggi samping Charitas.

 

Pangeran Madi Alit juga sering disebut dengan julukan Ketib Abang, setelah sekian lama bahkan puluhan tahun lamanya masyarakat Palembang tidak bisa berziarah naik ke makam ini.

Baca Juga:  Next Generation Community (NGC) Gelar Bakti Sosial

“Untuk pertama kalinya KOPZIPS yang dipelopori ketuanya Cek Wan, bergerak menghubungi zuriat Raden Satar yang merupakan zuriat yang menjaga keamanan tanah ini untuk berziarah ke makam ini, mengingat tanah ini sudah puluhan tahun bersengketa dan belum kunjung usai, namun KOPZIPS bisa masuk dan ziarah ke makam ini setelah perizinan dari zuriat Raden Satar. Semoga konflik sengketa tanah ini segera berakhir dan tanah ini kembali ke pangkuan zuriat Raden Satar atau Kesultanan Palembang Darussalam dan makam ini segera di jadikan Cagar Budaya, sehingga para peziarah mudah untuk mengunjungi makam ini, mengingat beliau adalah Raja dan juga Ulama pada masanya,” katanya.#udi

 

 

 

Komentar Anda
Loading...