
Palembang, BP- Rebo Kasan merupakan adat istiadat dan tradisi Palembang Darussalam yang perlu dilestarikan dalam berbagai bentuk.
Tujuannya agar generasi muda dapat mengenal, mempelajari sekaligus menjaga keselestariannya agar tidak punah.
Rebo Kasan ini merupakan rangkaian tradisi dan ibadah yang dilaksanakan pada Setiap Rabu Akhir di bulan Syafar.
Tradisi Rebo Kasan diawali dengan Salat Sunnah Safar selanjutnya mandi di Sungai Musi, bekelah atau sedekah makanan dan diakhiri dengan makan bersama.
Menurut tokoh pemuda Palembang, R.M Riyan Djauhari Zakaria menilai dengan adanya kegiatan Rebo Kasan ini dinilai sangat positip.
Pertama menurutnya kegiatan ini adalah kegiatan positif untuk jaga budaya dan tradisi kita agar tidak hilang, selain itu kegiatan ini harus jadi atensi pemerintah sekaligus suport total kegiatan ini.
“Untuk kawan kawan milenial kebudayaan dan tradisi ini harus kita jaga dan tidak hanya terbatas pada peringatan hari Rabu Kasan saja agar kebudayaan Palembang bisa lestari, saran saya kepada kawan kawan milenial yang mau belajar kebudayaan dan sejarah kota Palembang datanglah ke Kesultanan Palembang Darussalam disana banyak pakar ahli sejarah dan budaya kesultanan Palembang Darussalam”, kata Riyan Di sela-sela kegiatan Hj Anna Kumari Ketua Sanggar Tari Anna Kumari Palembang dan Rumah Budaya Nusantara Putri Dayang Merindu, bersama Kesultanan Palembang Darussalam, Zuriat Bangsawan Palembang Darussalam (ZBPD), Palembang Darussalam Sepakat (Pedas), Kerukunan Keluarga Palembang (KKP), Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), menggelar tradisi Rebo Akhir, Bulan Syafar di Komplek Pertamina Bagus Kuning Daerah Dok Yard, Rabu (13/9).
Hal senada dikemukakan tokoh pemuda Palembang lainnya , Kms Ahmad Idham Murni harus ada sosialisasi peringatan Rebo Kasan ini, terutama untuk anak anak milenial, dalam peringatan Rabu Kasan ini ada satu aqidah yang mengajarkan ada paku bumi dalam peringatan ini kenapa karena hari ini Allah menurunkan 320 ribu balaq, biasanya pada bulan ini kebiasaan orang kepada anaknya untuk beristighfar, sholat, mandi untuk menjaga kampung tersebut dari mara bahaya.
Kegiatan ini harus disupport oleh pemerintah masyarakat dan harus jadi event budaya.
“Pesan saya kepada anak anak milenial dengan peringatan Rebo Kasan ini untuk menularkan ilmunya kepada anak anak milenial uang lain, agar tradisi yang baik ini tetap terjaga dan lestari,” kata Ahmad Idham Murni.#udi