
Palembang Harus Miliki Kantong Parkir

Palembang, BP- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar seminar dan diskusi dengan tema Kebijakan Transportasi dan Pengaruh Lingkungan Di Sumatera Selatan , Selasa siang (8/8) di Cape Roca di Jalan Demang Lebar Daun, Palembang.
Acara ini menghadirkan narasumber dari Kabid Angkutan Jalan Dinas Perhubungan (Dishub) Sumsel RA Fansyuri , pakar transportasi Dr. Melawaty Aguatine serta Kepala Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Sumsel, Reza Wahya.
Diskusi tersebut dihadiri oleh Wakil ketua DPD Golkar Provinsi Sumsel, Deni Zainal.
Kabid Angkutan Jalan Dinas Perhubungan (Dishub) Sumsel RA Fansyuri mengatakan , pihaknya tengah menjajaki penyediaan kantong parkir di kota Palembang. Lantaran hingga kini di kota Palembang belum memiliki kantong parkir.
“ Karena lahan disana (kota Palembang) setelah kita identifikasi memang banyak punya warga ,, terkait asset pemerintah di jalur itu belum ada,” katanya.
Namun pihaknya terus menjalin kerjasama bersama Kadin , Aperindo untuk berkerjasama guna penyediaan kantong parkir di kota Palembang.
“ Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada hasil untuk lahan parkir dan pemerintah kota Palembang juga bersurat kementrian perhubungan agar dapat memanfaatkan terminal-terminal tife seperti terminal Karya Jaya dengan konsep terminal multi modanya dapat diaktipkan kembali dalam waktu segera untuk angkutan barang agar parkir disana,” katanya.
Selain itu mengenai persyaratan layak jalan terkait dengan uji emisi menjadi hal penting. Kendaraan yang tidak memenuhi standar uji emisi menurutnya tidak diperbolehkan masuk ke pusat perbelanjaan atau tempat keramaian.
Kerjasama dengan pihak kepolisian dan dinas terkait lainnya akan dijalin untuk mengurangi masalah angkutan berdimensi dan berlebihan di Palembang.
“Kami juga akan mengedepankan model transportasi listrik yang ramah lingkungan,” katanya.
Apalagi dia menggambarkan transportasi sebagai urat nadi kehidupan.
Gangguan dalam transportasi menurutnya dapat mencerminkan adanya permasalahan dalam sistem tersebut.
Ia menyoroti pentingnya kualitas dan kuantitas dalam transportasi serta betapa isu lingkungan menjadi topik yang mendalam di diskusi ini.
Kepala Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Sumsel, Reza Wahya mengungkapkan komitmen dinasnya dalam menjaga lingkungan bagi generasi mendatang.
Pihak DLHK senantiasa melakukan pemantauan untuk memastikan lingkungan tetap terjaga dan berkelanjutan.
Wakil ketua DPD Golkar Provinsi Sumsel, Deni Zainal dalam kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa terdapat sembilan jenis transportasi darat, Termasuk sepeda, mobil, motor, bentor, dan becak.
Total terdapat 25 jenis alat transportasi yang beroperasi. Deni juga menekankan pentingnya pengujian emisi sebagai upaya menjaga lingkungan dari dampak negatif, khususnya dalam transportasi batubara.
Masalah uji emisi diakui memiliki dampak global yang signifikan dan perlu mendapat perhatian serius.
Diskusi ini diharapkan dapat memberikan masukan berharga, terutama dalam mengatasi masalah transportasi batubara di daerah-daerah seperti Lahat, Muaraenim, dan Baturaja.
Dr. Melawaty Agustien, ahli transportasi yang juga hadir dalam diskusi, berbagi pandangan bahwa masalah lingkungan dapat diatasi melalui kebijakan yang tepat.
Contohnya, penertiban beban angkutan yang berlebihan dapat di atasi dengan peraturan lalu lintas yang lebih tegas.
Di masa depan, terdapat wacana untuk mengangkut batubara melalui sungai sebagai solusi alternatif. Semua upaya ini di arahkan untuk menjaga keberlanjutan generasi mendatang.
Diskusi tersebut di pandu oleh MC Dr. Hilmin dan dihadiri oleh Wakil Ketua DPD Golkar Sumsel , Ir H Herpanto, serta mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi.#udi