Presiden Jokowi: Hilirisasi Batu Bara Menjadi DME, Mampu Tekan Impor Elpiji

39
Presiden Jokowi dalam sambutannya pada groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME) di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan, Senin, (24/1). (dok.stneg)

Muara Enim, BP – Presiden Joko Widodo kembali menyampaikan pentingnya hilirisasi, industrialisasi dan pengurangan impor saat melakukan groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME) di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan, Senin, (24/1). Menurut Presiden, hilirisasi batu bara menjadi DME akan bisa menekan impor elpiji yang mencapai kisaran Rp80 triliun.

Baca Juga:  Jotun Indonesia Serahkan Mobil Listrik Kepada Pemenang Undian Berkah Berlimpah 2024 di Palembang

“Impor kita elpiji itu gede banget, mungkin Rp80-an triliun dari kebutuhan Rp100-an triliun. Impornya Rp80-an triliun. Itu pun juga harus disubsidi untuk sampai ke masyarakat karena harganya juga sudah sangat tinggi sekali.
Subsidinya antara Rp60 sampai Rp70 triliun,” kata Presiden pada sambutannya.
Kemudian.
“Pertanyaan saya apakah ini mau kita teruskan? Impor terus? Yang untung negara lain, yang terbuka lapangan pekerjaan juga di negara lain, padahal kita memiliki bahan bakunya, kita memiliki raw material-nya yaitu batu bara yang diubah menjadi DME. Hampir mirip dengan elpiji,” lanjutnya.

Baca Juga:  Kopi Semende Pikat Lidah Jenderal

Proyek hilirasi ini sendiri merupakan kerja sama antara PT Bukit Asam, PT Pertamina dan investor asal Amerika Serikat, Air Products. Presiden meyakini, jika proyek ini telah berproduksi, maka berpotensi mengurangi subsidi APBN hingga kurang lebih Rp7 triliun.

Presiden menyebut bahwa proyek hilirasi batu bara menjadi DME ini akan membuka sekitar 11-12 ribu lapangan pekerjaan. Jika ada lima investasi yang serupa, lanjut Presiden, maka berpotensi menciptakan sekitar 70 ribu lapangan pekerjaan secara langsung. #

Komentar Anda
Loading...