Tito Ke Palembang Lantaran Tingginya Covid-19, Pengamat Nilai Bentuk Peringatan Keras Kepada Pemprov Sumsel

Bagindo Togar BB(BP/IST)
Palembang, BP-Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian , Minggu (2/5) melakukan kunjungan ke Palembang terkait tingginya angka Covid-19 di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) , kedatangan Tito dinilai pengamat politik Sumsel Bagindo Togar bahwa Tito mengirimkan pesan ke Sumsel.
“ Kedatangan Tito ke Sumsel adalah sinyalmen peringatan keras kepada Pemerintah Provinsi (pemprov) Sumatera Selatan , ternyata daerah ini tidak mampu menjalankan garis kebijakan nasional terkait penanggulangan pandemi Covid-19, terkesan lalai bahkan menganggap sepele, kita bahkan tidak mengetahui lagi update berita penyebaran Covid-19 akhir-akhir ini di Palembang ujuk-ujuk tertutupi karena kepentingan apa Palembang zona merah dimana sekarang di Palembang di pasang zona merah,” kata Bagindo, Minggu (2/5).
Dia melihat masyarakat sudah abai dengan pandemi Covid-19, masyarakat kini menurutnya cuma tahu memakai masker tapi jarak tidak lagi.
“ Sekarang mana ada lagi prokesnya , paling pakai masker yang lain jaga jarak tidak, kebersihan kita tidak tahu, “ katanya.
Menurutnya seharusnya pemerintah daerah harus berani mengambil kebijakan yang berbeda dengan daerah lain terkait pandemi Covid-19.
“ Mari duduk bersama dengan ahli-ahli kesehatan publik , ahli penyakit menular, epidomolog, duduk bareng sosiolog perkotaan, ahli kebijakan publik duduk bareng lah , gimana kita menanggulangi dan ternyata kita belum mampu, sekarang kita masuk 10 besar, panggil mereka,” katanya.
Bagindo mencontohkan Surabaya yang berhasil menjalankan PPKM tapi kenapa Sumsel tidak bisa bisa mencontoh langkah yang diambil Surabaya.
“ Pemerintah daerah harus meningkatkan aspek hard imunity untuk masyarakat kemudian fasilitas kesehatan jangan sebegitu keberadaannya , harusnya dibarengi dengan peningkatan jumlah fasilitas jika terjadi peningkatan dan tenaga kesehatan, obat-obatnya , vaksinnya lebih didorong lagi harusnya begitu, okelah harus berani mengambil resiko, tapi berani mengambil resiko harus ada faktor penunjang lain, “ katanya.#osk