8 Orang Penggiat Budaya Gelar Rakor Pertama dan Sejumlah Kegiatan di Palembang

60

BP/IST
Keluarga Besar PB Se- Sumsel sedang melakukan pengecekan di salah satu desa pemajuan budaya di Palembang, sekaligus diskusi untuk  tindak lanjut PPKD dan Dapobud di daerah tugas.

Palembang, BP

Penggiat Budaya (PB) merupakan  orang yang ditunjuk oleh  Direktorat Kebudayaan  untuk melakukan pelestarian  Kebudayaan di wilayah kabupaten kota di Indonesia.

PB di Sumsel terdapat 8 orang yang masing –masing di tugaskan di kabupaten kota yang dipilih memiliki PB  merupakan  kabupaten kota yang telah  menyusun dan mengumpulkan pokok-pokok pikiran kebudayaan (PPKD)  sejak tahun 2018.

PB yang ada di Sumsel terdapat orang untuk wilayah  Palembang, Prabumulih, Ogan Komering Ulu (OKU),  Muara Enim , Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Musi Rawas (Mura), Lahat, Empat Lawang

8 orang PB tersebut sempat melakukan sejumlah kegiatan di kota Palembang.

Menurut salah satu Penggiat Budaya yang telah berkontribusi  banyak dalam pemajuan kebudayaan di Sumsel, Wanda Lesmana , pada hari  Minggu (14/2) PB ini melakukan rapat koordinasi pertama yang dilaksanakan di Hotel Grand Putri Sriwijaya membahas  proses tindak lanjut PPKD yang ada di kabupaten di Sumsel sekaligus  melakukan audiensi dan pendampingan untuk pembentukan tim data pokok kebudayaan di kabupaten kota di Sumsel.

Dalam rangkaian rapat koordinasi yang dilakukan PB di Sumsel menurutnya, salah satu rangkaian kegiatan PB  , Senin (15/2) melakukan silaturahmi sekaligus kunjungan ke Balai Arkeologi (Balar) Sumsel dan diterima Kepala Balar Sumsel Budi Wiyana.

Baca Juga:  2018, Penyelamatan Cagar Budaya Dan Sejarah Di Palembang Masih Jadi Masalah

“ Dalam tahapan silaturahmi dan pengenalan para penggiat budaya  pak Budi Wiyana menyampaikan adanya sinergi antara arkeologi dengan kabupaten kota terutama juga harapan kepada penggiat budaya  dengan adanya penggiat budaya di kabupaten kota wilayah Sumsel nantinya ikut membantu  dan turut serta dalam melakukan pendataan  terutama penelitian-penelitian yang dilakukan  balar diharapkan  juga penggiat budaya terlibat langsung dalam proses pelaksanaan  pelaksanaan program  di Balar Sumsel terutama salah satunya kegiatan rumah peradaban yang ini menjadi  program utama Balar Sumsel,” kata Wanda yang   telah di tugaskan di kota Palembang  sejak tahun 2016  akhir hingga sekarang  dan masih berupaya ikut melestarikan  membangun kebudayaan yang ada di kota Palembang, Selasa (16/2).

Para PB antusias  adanya balar Sumsel yang merupakan salah satu  UPT dari Dirjen Kebudayaan dan Balitbang.

“Kami dari PB berharap kedepan PB bukan hanya bertugas mewakili Dirjen Kebudayaan  namun juga turut serta dalam hal menyusun dan melakukan setiap kegiatan –kegiatan terkait pelestarian , penyelamatan dan pembangunan kebudayaan di daerah masing –masing terutama di Sumsel,” katanya.

Baca Juga:  Finalis Duta Budaya FAHUM UIN Raden Fatah Palembang, kunjungan ke Istana KPD

Lalu di hari Selasa (16/2) para PB melakukan beberapa kunjungan salah satunya ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel  yang disambut Sekretaris Disbudpar Sumsel, Megawati dan Cahyo Sulistyaningsih, Ssos selaku Kabid Kebudayaan, Disbudpar Sumsel.

“Dalam kesempatan tersebut PB ini mendapatkan beberapa masukan  terutama suport Disbudpar Sumsel  , hal ini akan menjadi sinergi  terutama program Disbupar Sumsel termasuk  kalender even dapat juga turut serta mengajak PB , begitu juga bila nanti PB menemukan temuan baru berupa cagar budaya  atau warisan budaya tak benda yang ada di Sumsel terutama kabupaten kota tempat penugasan PB  harapannya langsung berkoordinasi dengan Disbudpar Sumsel,” katanya.

Para PB juga kini menurutnya juga menyusun bagaimana setiap kegiatan dari Dirjen Kebudayaan itu sampai dan menyentuh para pengambil kebijakan di daerah terutama  masyarakat dan pemerintah daerah dalam hal  ini Dinas Kebudayaan , salah satunya melakukan revisi dan tindak lanjut PPKD yang dibuat tahun 2018.

Baca Juga:  Rika Damayanti menangkan Duta Budaya Berbakat

“ Bagaimana data base  2018 dapat di sempurnakan  lagi sehingga setiap data base yang ada bisa dilihat melalui Aplikasi Pemajuan Kebudayaan APIK dan Web Data Pokok Kebudayaan  (Web Dapobud) dimana para PB melakukan koordinasi salah satunya menjadi percontohan yaitu kota Palembang, “ ujarnya.

Selain itu menurutnya Wanda , para PB  juga sempat di terima juga oleh Kepala Dinas Kebudayaan Palembang Zanariah untuk menunjukkan  salah satu pilot project  yaitu Desa Pemajuan Kebudayaan  atau Kampung Pemajuan Kebudayaan di wilayah Kampung Bingen  14 Ulu, Lr Alhabsi,” katanya.

Juga dilakukan menurutnya , kunjungan rumah kembar Tuan Kentang dan dalam kunjungan tersebut  PB mencoba untuk memberikan masukan terutama di kota Palembang begitujuga pihak Dinas Kebudayaan berharap kampung bingen dan rumah kembar ini  bisa meningkatkan eko sistim kebudayaan termasuk juga meningkatkan tarap ekonomi masyarakat yang ada dikawasan sekitar.#osk

 

 

 

 

 

 

 

Komentar Anda
Loading...