Tiga Kekuatan Golkar Akan Bertarung di Musda ke 10 Diprediksi Berimbang

21
BP/DUDY OSKANDAR
Diskusi Fordes Public Issue dengan tema “Berburu Nakhoda Tangguh Partai Golkar Sumsel periode 2020-2025” yang dihelat di Sy Lounge Lantai 25 Hotel The Zury, Kamis (27/2) malam

Palembang, BP
Sebagai partai besar, Penyelenggaraan Musda X Partai Golkar Sumsel menarik perhaatian banyak pihak. Bahkan eksternal Partai Golkar menjadikan momen tersebut menjadi materi diskusi. Seperti Diskusi Fordes Public Issue dengan tema “Berburu Nakhoda Tangguh Partai Golkar Sumsel periode 2020-2025” yang dihelat di Sy Lounge Lantai 25 Hotel The Zury, Kamis (27/2) malam.

Dalam diskusi ini ada tiga pembicara yang dihadirkan Joko Siswanto (pengamat politik/Rektor Unitas), Thamrin,(Ketua Prodi MAP Fisip Unsri) serta pembicara utama Djayadi Hanan,(Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia).

Djayadi menilai diprediksi ada tiga kekuatan Golkar akan bertarung di Musda ke 10 ini, yaitu Alex Noerdin, Kahar Muzakir, Marwardi Yahya. Ketiga memiiki kekuatan yang berimbang. Masing kekuatan ini di prediksi akan memunculkan kandidat Ketua Golkar Sumsel.
Dia mengungkapkan bahwa tiga kelompok sudah lama berkiprah di tingkat Sumsel, ini pertarungan cukup seimbang diantaranya, karena ketiganya cukup memiliki posisi politik yang cukup kuat, baik di pemerintahan maupun legislatif.
“Itu bisa menjadi modal yang cukup kuat bagi kader daerah untuk melihat siapa yang di pilih kedepan, karena bisa Golkar selalu mencari pemimpin yang lebih dekat dengan kekuasaan, ketiganya punya akses langsung dengan kekuasaan,” katanya.
“Saya melihatnya cukup berimbang, tinggal bagi pertarungan dilapangan memperbutan suara dari pemilik suara,” ungkapnya
Selain itu, perebutan kursi ketua Golkar Sumsel bisa menjadi tiket bertarung di Gubernur Sumsel yang akan datang
“Salah satu hal yang menjadi faktor membuat pertarungan Golkar menjadi menarik, karena menjadi ketua Golkar bisa berpotensi calon utama kepala daerah baik tingkat provinsi maupun daerah,” katanya.
Di Sumsel kekuatan Golkar cukup signifikan baik di tingkat provinsi maupun daerah dan perkiraan di tingkat nasional menargetkan untuk menang di angka 60 persen
“Golkar tampak melakukan upaya-upaya cukup serius, diantaranya dengan menyeleksi kandidat-kandidat yang potensial, bukan hanya berdasarkan pertimbangan- pertimbangan di Partai Golkar tapi melihat potensi ril kemungkinan keterpilihan seseorang untuk menjadi kepala daerah,” katanya.
Sementara itu, Rektor Unitas Joko Siswanto, M.Si menyebutkan bila partai Golkar, banyak melahirkan para petinggi partai politik di Indonesia.
“Kita bisa lihat saja sendiri, dulu kader Golkar, sekarang mereka ketua Parpol, yang notabene jadi rival Golkar, merebut konstituen,” katanya.
Joko Siswanto menyebut Partai Golkar sifatnya partai inklusif alias “partai keranjang sampah” dimana semua bisa masuk dan bukan partai ekslusif. Ada sejumlah ciri dari Partai Golkar diantaranya partai yang tidak pernah menjadi partai oposisi, selain itu sebagai partai yang dikenal akan soliditasnya dan sangat bermasyarakat.
“Selain itu ciri yang dulu identik dengan Golkar sebagai parpol yang mengandalkan sosok personalistik namun kini berubah mencari sistem,” kata Joko.
Sementara, KPS MAP Fisip Unsri, Dr MH Thamrin, M.Si menyebut, jika partai Golkar telah memberikan contoh pendidikan demokrasi di internal partai Golkar.
“Walaupun sempat konflik di awal – awal reformasi, namun partai Golkar berhasi keluar dari pisaran konflik dan bisa tetap eksis di pusaran demokrasi,” katanya.
Sedangkan Direktur Eksekutif Forum Demokrasi Sriwijaya (Fordes), Bagindo Togar Butar-Butar yang bertindak sebagai moderator pada diskusi tadi malam menyampaikan apresiasinya terhadap Partai Golkar.
“Dari sekian banyak parpol yang ada baik yang parlemen maupun non-parlemen, cuma Golkar satu-satunya yang mempersilahkan dibuka rahasia dapurnya. Sedangkan parpol lain ujuk-ujuk sudah pelantikan ndak tau kapan pemilihannya,” ucap Bagindo saat membuka diskusi,” katanya. #osk

Komentar Anda
Loading...