Pesawat Terbang KLM Royal Dutch Airlines Jatuh Di Talang Betutu Tahun 1937
Oleh: Dudy Oskandar (Jurnalis dan
Pemerhati Sejarah Sumatera Selatan)
PESAWAT terbang type Douglas DC-3 yang bernama Specht milik KLM Royal Dutch Airlines jatuh setelah lepas landas di lapangan terbang Talang Betutu, Palembang, 6 Oktober 1937.
Dalam kejadian tersebut tiga anggota awak dan satu penumpang tewas. Ko-pilot dan tujuh penumpang selamat.
Hal ini disebabkan pipa penghubung di mesin no.1 telah gagal beroperasi sehingga menyebabkan kebakaran yang disebabkan oleh bahan bakar. Pilot sempat memotong aliran bahan bakar ke mesin, tetapi pesawat tidak dapat menambah ketinggian pada satu mesin.
Akibatnya salah satu mesin pesawat tiba tiba gagal dioperasikan untuk di 100 meter di atas permukaan air laut.
Pesawat ini baru tiba dari Batavia dan sedianya akan terbang ke Singapura. Ia membawa serta 11 orang di bawa, termasuk 4 awak kapal.
Akibat insiden ini pilot FM Stork, J Joh mech. Ruben, dan markonis JJ Stodieck meninggal seketika. Sementara pilot kedua Groeneveld selamat.
Korban insinyur GA van Steenbergen. Ia sebenarnya pergi ke Singapura menjemput anak-anak.
Musibah ini menarik perhatian luas sebab pesawat Specht tergolong anyar dan baru 4 bulan layani rute Amsterdam-Jakarta.
Kemudian ada Violinis masyhur Bronisław Huberman ada di dalam pesawat tersebut.
Kejadian ini terjadi hanya 9 bulan usai kecelakaan KLM di Croydon, Inggris.
KLM sendiri layani rute pernerbangan Amsterdam-Batavia sejak 1930.
Per 1937 ada 3 penerbangan / minggu. 6 kali penerbangan siang terbang dan 18 transit: Leipzig, Budapest, Athena, Alexandria, Lod, Bagdad, Basra, Jask, Karachi, Jodhpur, Allahabad, Calcutta, Rangoon, Bangkok, Penang, Medan, Singapura dan Palembang.#
Sumber:
https://twitter.com/potretlawas/status/1075009561860296704?lang=bg