Senior Aniaya Junior Kembali 

17
BP/IST
Aksi penganiyaan yang dilakukan siswa senior terhadap juniornya salah satu SMA swasta di Palembang  kembali terjadi. Kali ini menimpa DL (16) siswa kelas X yang dianiaya seniornya kelas XI.

Palembang, BP

Aksi penganiyaan yang dilakukan siswa senior terhadap juniornya salah satu SMA swasta di Palembang  kembali terjadi. Kali ini menimpa DL (16) siswa kelas X yang dianiaya seniornya kelas XI.

Akibat penganiayaan tersebut membuat DL mengalami trauma berat untuk bersekolah. Korban juga sudah membuat laporan di Polsek Sukarami.

Ditemui dikediamannya DL menceritakan kejadian yang menimpahnya berawal dari salah satu teman se angkatannya melakukan kesalahan. Lalu mereka diajak salah satu ruangan yang disebut Barak.

Baca Juga:  Golkar Palembang Bulat Dukung Dodi Reza Alex Untuk Cagub Sumsel dan M Hidayat Untuk Cawako Palembang

“Disanalah (Barak) saya di pukuli oleh senior. Lalu saya berkata bahwa saya tidak tahu sama sekali. Lalu senior saya berkata tunggu dulu jangan banyak bicara,”kata DL.

Setelah selesai memukul seniornya baru dia bercerita kenapa sampai ia dipukuli ternyata salah satu teman satu angkatannya melakukan kesalahan.

Selain DL, penganiayaan juga dialami siswa junior yang lainnya bahkan pemukulan senior terhadap junior sudah sering terjadi mulai dari tamparan, tendangan, bahkan pemukulan juga dilakukan dibagian dada dengan menggunakan mistar.

Baca Juga:  Korem Gapo Sosialisasi Permildas Terbaru

“Sering pokoknya pukul sama dengan junior yang lain juga begitu yang memukul kami lima orang senior dari kelas dua,” katanya.

DL juga mengatakan pemukulan yang dilakukan oleh senior tidak diketahui pihak sekolah, sehingga mereka takut melaporkan karena sudah diancam oleh senior. “Saya tidak mau lagi datang ke sekolah karena saya sudah trauma,” katanya.

Baca Juga:  Berebut Penumpang, Calo Angkot dan Pengojek Berbagi Sel Yang Sama

Sementara itu, Bahudin orang tua DL secara resmi sudah melaporkan kasus penganiayaan yang menimpa anaknya ke polisi dan berharap pelakunya bisa diproses sesuai hukum yang berlaku.

“Kami orang tua sangat trauma atas kejadian ini. Dab anak kami juga sudah tidak mau lagi datang ke sekolah untuk melanjutkan sekolahnya,” katanya.#osk

Komentar Anda
Loading...