
Sosialisasi di OKU, NPCI Sumsel Tetapkan Enam Cabor di Peparprov Prabumulih

Palembang, BP
Pengurus National Paralympic Committe Indonesia (NPCI) Sumatera Selatan terus mensosialisasikan perhelatan Pekan Olahraga Paralimpic Provinsi (Peparprov) 2019 ke berbagai daerah di Sumatera Selatan.
Kali ini, ajang multievent disabilitas bergengsi yang bakal dihelat di Kota Prabumulih Desember 2019 ini disosialisasikan ke Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) dan langsung dihadiri Bupati OKU Kuryana Azis, Kamis (20/6).
Turut hadir Kadispora OKU Topan Indra Fauzi, Ketua KONI Edi Jaya Saleh dan jajaran delegasi camat yang ada di OKU, Sekretaris Umum NPCI Sumsel M Soleh, Kabid Humas dan Media NPCI Sumsel Suhartomo, Kopal NPCI Sumsel Irawan dan jajaran.
Menariknya, Pemerintah Kabupaten Bumi Sebimbing Sekundang tersebut mengaku siap bersaing di laga bergengsi dua tahunan ini dan bahkan pada acara sosialisasi yang digelar di Water Park Gor Baturaja, OKU, sosialisasi diikuti pemberian bonus sembilan atlet disabilitas OKU yang telah mengharumkan OKU di Peparprov I di Muaraenim 2017 lalu.
“Saya kaget kemarin tiba-tiba atlet NPC audiensi dan membawa prestasi dari Peparprov Muara Enim, uang nya dari mana. Jadi begitu membanggakan sekali, saya baru tahu, dan ini harus dianggarkan ini. Apalagi saya dengan sendiri Bapak Presiden mengatakan bahwa kedudukan NPC sama dengan KONI sebagaimana kejuaraan kemarin Asian Para Games setelah Asian Games,”ujar Bupati OKU Kuryana Aziz.
Lanjutnya, bahwa di tahun ini memerintahkan Kadispora OKU untuk mencarikan solusinya agar segera dibantu anggaran dan permintaan sekretariat. “Saat ini memang masih dibantu Rp300 juta. Mudah-mudahan tahun depan bisa lebih baik dan lebih besar lagi dana hibahnya,”urainya.
Sementara itu, Ketua NPCI Sumsel Ryan Yohwari mengatakan bahwa sejak 2015 lalu Presiden RI telah menyatakan bahwa status NPCI dan KONI disamakan baik perlakuan sistem maupun penganggaran.
“Jadi, kunci suskes olahraga itu ada dua menurut saya yakni sistem dan input. Sistem baik pembinaan olahraga maupun organisasi. Sementara input yakni pembiayaan. Uang memang bukan segala-galanya tapi segala-galanya butuh pembiayaan,”urainya.
Meski disamakan, Ryan mengaku tak muluk-muluk meminta Pemerintah daerah di seluruh kabupaten/kota di Sumsel untuk memberikan penganggaran yang harus sama dengan KONI, tapi yang perlu dipahami bahwa kebutuhan NPC sebetulnya lebih banyak.
“Jika atlet umum tak ada pendamping, atlet disabilitas butuh pendamping, kursi roda dan lainnya. Tapi apapun kondisinya soal anggaran saya selalu mengajak agar tetap optimis, terbukti dengan berbagai prestasi yang ada. Saya jangan pernah mengitung yang hilang, tapi hitunglah yang tersisa,”jelasnya.
Kepada atlet ia berpesan agar mempersiapkan Peparprov II di Prabumulih dengan semangat latihan. “Pesan saya mental, fisik dan spiritual,”pungkasnya.
Untuk diketahui pada Peparprov II Prabumulih Desember 2019 mendatang mempertandingkan enam cabang olahraga yakni bulutangkis, renang, tenis, atletik, catur, goalball. (rill/sug)