Gubernur Pastikan PT Waskita Ganti Saluran Air, Akibat LRT Sebabkan Banjir

Gubernur Sumsel Herman Deru
Palembang, BP
Menyikapi banjir di kota Palembang, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru memberikan sejumlah penjelasan kepada wartawan usai rapat paripurna DPRD Sumsel, Kamis (29/11).
Pertama menurut Deru Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan telah bertemu PT Waskita Karya (Persero) Tbk selaku pemegang proyek light rail transit atau LRT karena dinilai bertanggung jawab terhadap banjir di sejumlah ruas jalan utama Kota Palembang.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, pembangunan LRT yang dilakukan Waskita dinilai menjadi penyebab banjir karena adanya tiang yang dibangun persis di gorong-gorong saluran air.
“Pihak Waskita segera mengganti saluran air atau box culvert atau gorong-gorong yang tertusuk tiang LRT, itu ada sekian banyak dari mulai simpang bandara sampai dengan kota ini yang tertusuk tiang LRT, itu akan segera , tentu harus melalui penganggaran, mudah-mudahan di tahun 2019 sudah bisa di tindaklanjuti,” katanya usai rapat paripurna DPRD Sumsel, kamis (29/11).
Malahan menurut Gubernur, sisa anggaran sudah berjalan untuk perbaikan depan hutan Punti Kayu sudah mulai dilakukan perbaikan terhadap gorong gorong yang tertusuk oleh tiang LRT,” katanya.
Untuk pembangunan kolam retensi di kota Palembang menurutnya Menteri Pekerjaan Umum sudah bersedia membangun dua kolam retensi salah satunya di Hutan Wisata Punti Kayu.
“Ada titik retensi di Seduduk Putih yang agak dangkal, maka sekitar Hotel Maxone itu selalu banjir karena pembuangannya sendiri airnya lebih tinggi, mako itu harus di normalisasi kolam retensinya ,” katanya.
Dan paling penting menurut Gubernur, ada peraturan daerah (Perda) rawa , pemerintah kota Palembang untuk ditegakkan agar jangan sampai orang menimbun tidak terkendali.
“Di zaman pak Yansuri sebagai Ketua DPRD Palembang , dulu ada perda rawa itu perda alih fungsi itu sebenarnya, agar fungsi rawa sebagai penampung air tidak terganggu ,” katanya.
Dan terakhir upaya manusia, dengan melakukan pompanisasi yang akan di buat beberapa titik pompanisasi apakah itu Pemprov apakah itu Pemkot tidak peduli pendanaan dari mana tapi harus setiap titik endapan air itu ada pembuangan dan pihaknya sudah memulainya dengan Balai Air.
“Contoh Sungai Bendung, itu pompa tidak hanya dibuang di parit sebelahnya tapi tapi pakai pipa dan ini akan diterapkan di beberapa titik, artinya buangannya ke pipa mencari titik terendah, tidak hanya di Jalan A Rivai itu khan itu moncong bae, ini pakai pipa,” katanya. #osk