Cari Donatur Hingga Timur Tengah

286

Palembang, BP–Pembangunan Masjid Sriwijaya saat ini masih kekurangan dana hingga ratusan miliar. Untuk menutupi kekurangan dana itu dalam pembangunan masjid tersebut, Yayasan Wakaf Masjid Sriwijaya berencana untuk mencari donatur hingga ke negara-negara bagian Timur Tengah.

Ketua Umum Yayasan Wakaf Masjid Sriwijaya Palembang Marwah M Diah mengatakan, pembangunan masjid ini terkendala pada dana. Dimana anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan masjid tersebut sebesar Rp668 miliar, dari total tersebut hingga saat ini baru terkumpul Rp130 miliar dan masih kekurangan dana ratusan miliar.
“Kita akan dapatkan kekurangan dana itu dari sumbangan para donatur yang berada di negara-negara Timur Tengah,” ujar dia, Jumat (17/2).
Negara itu, sambung dia, seperti Arab Saudi, Iran, Irak, Qatar, Kuwait dan negara Timur Tengah lainnya. Hal tersebut diupayakan pihaknya mengingat beberapa waktu lalu sudah ada komitmen dari negara-negara tersebut untuk membantu Masjid Sriwijaya yang tengah dibangun di Kota Palembang.
Dikatakannya, pada April mendatang pihaknya berencana akan melakukan kunjungan ke Timur Tengah untuk melakukan pembicaraan terkait Masjid Sriwijaya. Bahkan, ia meyakini jika dana dari para donatur ini akan turun dan pembangunan Masjid Sriwijaya itu nantinya menjadi salah satu icon Sumsel akan terealisasi.
“Apalagi pembangunan masjid selalu mendapatkan perhatian cukup besar. Kalau seandainya kemungkinan terburuk dana itu tidak ada, maka pembangunan dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh umat Islam,” jelas dia.
Ia juga mengungkapkan, di tahun ini Masjid Sriwijaya agar dapat digunakan secara fungsional. Itu juga sudah merupakan tekad Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin. Artinya, saat pesta olahraga bangsa-bangsa se-Asia itu digelar masjid tersebut dapat digunakan.
“Memang meskipun nantinya fisik bangunan masjid belum selesai secara total. Tetapi saat Asian Games diharapkan bisa digunakan jamaah untuk shalat,” tutur Marwah.
Selain itu, lanjut dia, untuk pengerjaan masjid itu sendiri kini sudah 20 persen. Dimana dalam progresnya berupa pengerjaan pondasi masjid. Meski begitu, saat ini pembangunan masjid diatas lahan seluas 8 hektar tersebut tetap terus berjalan. Sedangkan untuk pembebasan lahan, saat ini sudah 100 persen bebas.
“Memang ada satu dua persil lahan yang ditempati warga. Tapi itu tidak ada masalah sebab keberadaan mereka itu menyalahi. Pokoknya kalau masalah lahan sudah aman,” pungkasnya. #rio
Baca Juga:  Sumsel Targetkan Terapkan Transportasi Ramah Lingkungan
Komentar Anda
Loading...