Wereng dan Tikus Diprediksi Masih Ancam Padi
Muarabeliti, BP–Panen padi di Musirawas (Mura) tahun 2017 lalu maksimal. Ini lantaran serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) menurun.
Kendati mengalami penurunan untuk tahun 2018 ini, serangan OPT diprediksi akan tetap terjadi terutama hama wereng dan tikus.
Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perlintan Dinas Pertanian dan Peternakan Mura, Pendi Afandi, mengatakan, kendati serangan OPT pada 2017 lalu masih bisa dikendalikan.
Namun masih cukup tinggi yakni untuk hama penggerek batang 306,55 Ha, wereng batang coklat 11,75 Ha, tikus 237,75, ulat grayak 38,25 Ha, walang sangit 150,5 Ha, kepinding Tanah 106,25 Ha, keong mas 91,55 Ha, tungro 6,50 Ha, blast 129 Ha, bercak coklat 55,55 Ha, dan resek 66 Ha.
Dia menegaskan untuk masa tanam 2017-2018 kewaspadaan perlu ditingkatkan khususnya terhadap kemungkinan serangan hama wereng, tikus, penggerek batang, ulat grayak, blast, BLB, dan Tungro.
“Untuk tahun ini, dari prakiraan yang masih mendominasi adalah hama wereng dan tikus, oleh sebab itu kita harus siaga terus,” ujarnya.
Untuk pengendalian wereng dapat diusahakan dengan pengolahan tanah secara sempuma dalam satu kawasan dua minggu sebelum tanam.
Penanaman varietas tahan atau toleran secara bergiliran untuk menghindari pembentukan populasi barn yang adaptif.
“Bisa juga dengan penggunaan benih sehat, pengaturan jarak tanam, pengelolaan tanah dan air, pemupukan berimbang. Yang paling penting lagi yakni Pelatarian musuh alami dengan penanaman refugia di pematang sawah, kombinasi tanaman kedelai, jagung dan tanaman lainnya,” jelasnya.
Disinggung mengenai pencegahan serangan hama tikus dapat dilakukan membersihkan semak-semak dan rerumputan, membongknr liang dan sarang serta tempat perlindungan tikus dan Gropyokan tikus dan mengatur waktu tanam.
“Bisa juga dengan penggunaan bahan kimia menggunakan rodentisida, pengemposan dengan asap belerang setiap lubang aktif,” pungkasnya. #wan