Udara Lembab Memungkinkan Terbentuk Hujan Lagi

8

Palembang, BP
12004094_10206116110240051_124350695694490525_nSejumlah kawasan di Palembang serta beberapa daerah di kabupaten lain diguyur hujan pada Sabtu (19/9) sore. Sebagian Kota Palembang mulai diguyur hujan deras pada pukul 17.30 yang bertahan selama 20 menit. Sempat terhenti beberapa saat, pukul 18.20 hujan kembali mengguyur dan bertahan 15 menit.

Namun hujan tersebut tidak melenyapkan kabut asap tebal yang melanda Palembang sejak pagi hingga malam hari.

Kepala Seksi (Kasi) Observasi dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) SMB II Agus Santosa mengatakan, hujan yang mengguyur sebagian wilayah di Sumatera Selatan tersebut adalah hujan alami. Ia menjelaskan, angin dari timur selain membawa asap dari Kalimantan  kemarin, juga banyak uap air dari Selat Karimata ikut terbawa ke daratan Sumsel.

“Dan hari ini seiring lemahnya angin, labilitas udara memungkinkan untuk terbentuk hujan seperti yang saya prakirakan sebelumnya. Lalu karena tadi visibility tidak memungkinkan pesawat TMC untuk terbang menabur garam, jadi hari ini belum ada penaburan garam,” ungkapnya.

Baca Juga:  Ketika Gubernur Nyanyikan Lagu Batak di Acara Open House

Agus menambahkan, dampak udara yang lembab dan angin mendukung, menyebabkan hujan yang terjadi. Meski begitu kelembaban tinggi menyebabkan jarak pandang rendah karena kabut asap terikat oleh udara dengan suhu rendah.

Sebelumnya, menurut prediksi curah hujan hasil analisis Staklim Kenten, hujan di Sumsel akan terjadi bervariasi. Mulai dari 0-100 milimeter pada bulan September ini. Curah 0 – 20 mm diprediksi melanda Lahat bagian barat, Muba bagian utara, sebagian besar Banyuasin, Palembang bagian barat, Ogan Ilir bagian utara dan timur, Ogan Komering Ilir bagian barat, serta OKU Timur bagian utara dan selatan.

Sementara itu, curah 21 – 50 mm atau terjadinya hujan ringan secara sporadis diprediksi turun di Muba bagian tengah hingga timur, Banyuasin bagian selatan dan timur laut, sebagian kecil Musirawas bagian timur, sebagian besar Lahat, sebagian kecil Empat Lawang bagian timur, sebagian besar Pagaralam, sebagian besar Muaraenim, Prabumulih, sebagian besar Palembang, sebagian besar Ogan Ilir, sebagian besar OKU, sebagian besar OKU Timur, OKU Selatan bagian timur dan sebagian besar Kab. Ogan Komering Ilir.

Baca Juga:  Kurir Sabu Sumsel - Bangka Ditangkap Polisi

Serta curah 51 – 100 mm diprediksi di Muba bagian barat, sebagian besar Musirawas, Lubuk Linggau, sebagian besar Empat Lawang, Lahat bagian barat daya, Pagaralam bagian barat, sebagian kecil Muaraenim bagian barat dan barat daya, sebagian kecil OKU bagian barat, OKU Selatan bagian barat dan sebagian kecil Ogan Komering Ilir bagian barat

“Parameter prediksi hujan ini, BMKG memperhatikan interaksi dinamika Atmosfer dan laut. Untuk indikator suhu muka laut, diperhitungkan suhu muka laut sekitar kita, indikator ENSO (kondisi nino dan index so), index DMN, serta bagaimana interaksi kondisi dinamika atmosfernya. Jadi parameter prediksinya ini banyak yang diperhitungkan,” jelas Agus.

Baca Juga:  Alex: Irwansyah, Nama Lama Keluar Lagi

Visibility atau jarak pandang sendiri terpantau fluktuatif di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang. Jarak pandang paling baik Sabtu terjadi pada pukul 09.00 dengan 1,6 km. Jarak pandang terendeh terjadi pada pukul 15.00 yakni yang hanya 600 meter. Sejumlah penerbangan diketahui terganggu oleh jarak pandang yang minim ini.

Berdasarkan pantauan pasukan TNI AD yang berada di lokasi titik-titik panas, Kasi Ops Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutlah) Letkol Inf Wahyu Hadi Soenaryo menyampaikan hujan terpantau turun pada pukul 16.12 di Kecamatan Sungai lilin, Kabupaten Musi Banyuasin

“Berdasarkan info dari Kotis Kostrad di Kodim OKI pun pada saat yang hampir bersamaan hujan di sekitaran Kayuagung,” ujarnya. #idz

Komentar Anda
Loading...